Lapas Tarakan Terapkan Layanan Kunjungan Virtual dan Titipan Makanan

TARAKAN – Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas II A Tarakan menyediakan pelayanan publik berupa kunjungan online dan layanan titipan makanan dari pengunjung. Hal ini untuk menghindari kontak antara masyarakat luar dengan Warga Binaan Permasyarakatan (WBP).

Humas Lapas Klas II A Tarakan, Fauzan Rizki mengatakan, wujud pencegahan penyebaran Covid-19 ini merupakan instruksi langsung dari Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, untuk memerintahkan seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bidang Pemasyarakatan agar melaksanakan pelayanan publik ini mulai dari Lapas, Rutan, hingga Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), terhadap masyarakat dan juga WBP berupa layanan kunjungan online, berbasis video call via aplikasi Whatsapp.

Khusus di Lapas Kelas IIA Tarakan dilaksanakan selama 4 hari kerja sampai hari Rabu (27/5/2020), dengan jam operasional pagi mulai dari pukul 08.00 hingga 11.30 Wita, dan siang pukul 13.00 sampai 16.30 wita.

Baca Juga :  BNNK Tarakan Klaim Tak Lagi Temukan Sabu di Dalam Sel

“Untuk hari pertama dan kedua lebaran kemarin, alhamdulillah antusias masyarakat tetap semangat untuk menitipkan makanan untuk keluarga yang ada di dalam (Lapas). Kurang lebih sekitar 500 penitip di hari pertama, dan dilanjutkan hari kedua,” ujar Fauzan Rizki kepada benuanta.co.id.

Untuk sistem kunjungan virtual, Fauzan menjelaskan WBP akan menerima panggilan dari petugas bagian informasi, terkait keluarga yang ingin melakukan komunikasi. Melalui hotline Whatsapp yang sudah ditentukan.

“Jadi masyarakat yang ada di luar bisa menghubungi nomor yang telah kami tentukan sebagai hotline Whatsapp nanti setelah informasi didapatkan. Masyarakat luar dan warga binaan dapat tersambung. Untuk jam operasinya sama dengan layanan titipan makanan,” jelasnya.

Baca Juga :  Dua Kelompok Remaja Tawuran hingga Rusak Rumah Warga di Sebengkok

Selain itu, kata dia, kunjungan langsung memang tidak digelar. Sebab berdasarkan surat perintah harian juga tidak diperkenankan melaksanakan kontak langsung antara masyarakat luar dengan warga binaan.

“Karena kita ketahui semua, Lapas atau Rutan itu tempat yang riskan terhadap penyebaran virus. Jadi itu benar-benar yang kita harus concern, dan itu adalah langkah efektif yang diambil oleh pimpinan kita,” katanya.

Meski secara virtual, ia juga menegaskan bahwa protokol kesehatan tetap diutamakan. Begitu juga petugas khusus yang melayani titipan dari pengunjung, dibagi menjadi 2 tim yang setiap timnya berisikan 15 petugas, untuk melakukan pelayananan pagi dan siang. Meliputi penerimaan layanan kunjungan di bagian depan melalui 4 loket, dilanjutkan protokol kesehatan, pengecekan suhu tubuh, dan mencuci tangan menggunakan hand sanitizer.

Baca Juga :  FKUB Muda Tolak Penyebaran Hoaks dan Politik Uang

“Untuk layanan kunjungan online sudah disiapkan petugasnya di dalam sendiri. Jadi InsyaAllah untuk sumber daya manusianya sudah diplot dan sudah dibagi-bagi agar memenuhi kebutuhan pelayanan publik yang prima dari Lapas Kelas II A Tarakan,” tutupnya.(*)

 

Reporter : Yogi Wibawa

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *