TARAKAN – Mesin Tes Cepat Molekuler (TCM) yang digunakan untuk menetapkan Covid-19 sejak 18 Mei 2020 lalu kehabisan Cartridge. Akibatnya tidak dapat memeriksa spesimen yang ada.
Menyikapi hal itu, spesimen akan dikirim ke laboratorium rujukan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) dan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M. Kes mengatakan penggunaan mesin TCM yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan tertunda.
“Untuk sementara, kita belum bisa menggunakan mesin TCM di RSUD karena stok Cartridge telah habis,” ujarnya kepada awak media, Selasa 26 Mei 2020.
Pantauan benuanta.co.id, Cartridge yang dimiliki RSUD Tarakan sebelumnya sebanyak 180 unit, yang terdiri dari 60 unit milik RSUD Tarakan, 60 unit dari Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT), dan 60 unit kiriman dari kabupaten Nunukan.
Devi menjelaskan, permintaan penambahan Cartridge mesin TCM telah dikirimkan ke pusat atau Kementerian Kesehatan, namun hingga saat ini masih menunggu respons.
“Sebelum cartridge mesin TCM dinyatakan habis sekitar 3 hari yang lalu, kami sudah mengirimkan permintaan ke pusat untuk penambahan cartridge, namun sampai saat ini belum ada respon,” tuturnya.
“Dengan ini, sampel darah atau SWAB akan dikirimkan ke laboratorium rujukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya dan Badan Penelitian dan Pengembangann Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta,” tutupnya.(*)
Reporter: Matthew Gregori Nusa
Editor: Ramli