PSBB di Gowa Berakhir, Sembako Ditemukan Menumpuk dan Membusuk

MAKASSAR – Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kabupaten Gowa telah berakhir, namun ditemukan pendistribusian paket sembako belum rampung. Bahkan paket sembako di gudang penyimpanan di GOR Jalan Masjid Raya, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, membusuk.

Hal itu terungkap saat wakil ketua DPRD Gowa dari fraksi Gerindra, Andi Tenri Indah bersama Komisi IV DPRD Gowa melakukan inspeksi mendadak (sidak). Menurut Wakil Ketua DPRD Gowa Andi Tenri Indah, saat dilakukan sidak, hanya orang melakukan pengemasan dan tak satupun pegawai dari Dinas Sosial (Dinsos) berada di lokasi, Rabu (20/5/2020).

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1547 votes

“Tidak ada orang dinsos waktu kami sidak. Yang ada orang mengemas paket. Setelah masuk kantor kita panggil lagi Dinsos,” beber Andi Tenri ketika melakukan sidak ke GOR, Kamis (20/5/2020).

Ketua komisi IV dari Fraksi PPP, Muh Rusli Siddik, ikut mendorong Dinas Sosial Kabupaten Gowa sebagai mitranya untuk segera melakukan penyaluran Sembako menjelang hari raya Idulfitri 1441 Hijriah kepada warga miskin dan terdampak Covid-19.

“Kalau masih ada tumpukan, kita dorong Dinas Sosial bekerja sama dengan RT dan RW menyasar seluruh pelosok. Call center bagus, tapi tidak semua masyarakat bisa gunakan call center, lebih bagus turun menyasar hingga ke pelosok,” katanya, Kamis (21/5/2020).

Senada, anggota Komisi IV Diana Susanti Tunru mengaku, saat dilakukan sidak ditemukan paket sembako membusuk di dalam gudang penyimpanan.

“Kita mendesak Dinsos untuk membagikan cepat sembako sebelum lebaran, melihat PSBB telah berakhir dan telur mulai membusuk,” ujar Legislator Fraksi Amanat Sejahtera.

Dari informasi yang dihimpun, dari 50 ribu paket sembako yang disiapkan pemerintah kabupaten Gowa saat penerapan PSBB yang dimulai 4 Mei 2020. Masih tersisa 18.721 paket sembako yang belum tersalurkan.

Kepala Dinas Sosial Gowa, Syamsuddin Bidol mengaku, pihaknya memiliki komitmen akan memberikan bantuan meski PSBB telah berakhir. Katanya, bantuan tersebut diberikan kepada keluarga yang terdata sebagai orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) dan dinyatakan positif Covid-19.

“Pemkab Gowa berkomitmen menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat yang terdampak. Tidak boleh ada yang kesulitan dalam pemenuhan hak-hak pangan,” ungkapnya, Kamis (21/5/2020).

Terkait adanya penumpukan, Syamsuddin ikut membantah. Katanya, penyaluran sembako membutuhkan beberapa tahap agar bisa tepat sasaran dan masih melakukan verifikasi data sebelum membagikan paket sembako tersebut.

Verifikasi dilakukan dengan berkoordinasi dengan pemerintah setempat di 18 kecamatan di kabupaten Gowa. “Jadi begini, kita lakukan perencanaan. Istilah penimbunan itu kalau tidak didistribusikan,” singkat Syamsuddin saat ditanya soal telur yang membusuk.(*)

 

Reporter: Akbar

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *