TANA TIDUNG – Ibrahim, salah seorang warga dari Desa Lubakan Kecamatan Sembakung Kabupaten Nunukan mempertanyakan proses penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa.
Dirinya mengeluh lantaran dari beberapa desa yang berada di Kecamatan Sembakung, terdapat dua desa yang tidak merata pembagiannya.
Ibrahim menjelaskan ada dua desa yang saat menjadi sorotan perihal BLT tersebut, yakni Desa Atap dan Desa Lubakan. Menurutnya penyaluran BLT hingga saat ini tidak sesuai dengan anggaran yang ada.
“Yang saya pertanyakan itu sistem penyaluran BLT ini seperti apa dan bagaimana? Karena di Kecamatan Sembakung ini khususnya Desa Atap dan Lubakan banyak warga yang terdampak covid-19 mengeluh tidak mendapat bantuan,” ujar Ibrahim.
Menurut dia, keluhan warga karena tidak mendapatkan bantuan bukan tanpa alasan. Banyak warga yang mengeluhkan hal tersebut tidak lepas dari adanya pembatasan aktivitas, sehingga banyak warga yang tidak bisa bekerja untuk mencari nafkah.
“Saat ini yang saya lihat dari apa yang di upload oleh sekretaris Desa Atap itu ada lebih dari 100 orang yang menerima, padahal kalau kita lihat data pemilih pada pemilu terakhir itu ada sekitar 2.000, kita anggap saja KK ada 1.000, hanya sekitar 10 persen saja, itu yang menjadi pertanyaan saya tentang bagaimana sistem pembagiannya,” jelas Ibrahim.
Bahkan, lanjut Ibrahim, ada juga guru-guru honor dan pedagang kecil yang juga terdampak covid-19, namun tidak mendapatkan bantuan tersebut. Dirinya pun berharap agar pengurus desa khususnya Desa Atap dan Lubakan melakukan tugas dengan baik agar semua warga yang terdampak bisa mendapatkan bantuan. (*)
Reporter : Herdiyanto Aldino Bachri
Editor : Nicky