TARAKAN – Bank Indonesia (BI) terus berupaya menargetkan, serta memperluas jaringan kas titipan di seluruh Indonesia sehingga mampu mendistribusikan rupiah sampai pelosok desa.
Termasuk di Kalimantan Utara, untuk memenuhi kebutuhan uang layak edar yang cukup. Baik dalam jumlah nominal, maupun jenis pecahannya di masyarakat, serta clean money policy.
Kepala Kantor Perwakilan BI Kaltara, Afriza mengatakan akan membuka kas titipan di Kabupaten Nunukan, yang mana kas titipan ini juga dinilai lebih efesien. Sebab, perbankan yang ada di Nunukan tak perlu lagi ke Kantor BI Perwakilan Kaltara di Tarakan, terlebih adanya penerapan PSBB semasa Covid-19.
“Sudah ada persetujuan izinya dari kantor pusat. Namun karena ada Covid-19, yang mana ada jaga jarak dan sebagainya kita belum bisa meresmikan. Kalau sekarang masih ada yang ke Tarakan khusunya BPD, yang mana kita tahu kalau BPD banyak mengeluarkan uang untuk masyarakat,” ujar Afriza kepada Benuanta.co.id.
“BI yang mengantarkan uang secara reguler kepada kabupaten tersebut. Beberapa minggu lalu kita antar ke Malinau, untuk keperluan puasa dan lebaran juga. Kemudian pulang membawa uang tidak layak edar,” tambahnya.
Lanjut Afrizal, sebelumnya juga sudah ada dua Kabupaten di Kaltara, yakni Tanjung Selor dan Malinau yang memiliki kas titipan dari BI Perwakilan Kaltara.
“Untuk jumlahnya, Tanjung Selor Rp 150 Miliar batas maksimum, Malinau Rp 100 Miliar. Kalau sudah ada kebutuhan lagi, kita antar lagi. Kemudian kita bawa pulang uang yang sudah lusuh. Jadi uang yang layak edar, selalu terjaga di kedua tempat tersebut,” tutupnya. (*)
Reporter : Yogi Wibawa
Editor : Nicky
