SUDJATI: WALAUPUN BELUM PSBB TAPI BULUNGAN SUDAH MIRIP PSBB
TANJUNG SELOR – Dengan terus meningkatnya kasus positif di Kabupaten Bulungan, bisa menjadi syarat untuk melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Tak hanya itu, di Bulungan juga sudah terjadi penularan secara transmisi lokal.
Hanya saja Pemkab Bulungan perlu mengambil langkah tetap sebelum pemberlakukan PSBB ini. “Pertimbangannya belum berlaku, karena kita belum pernah bicara membahasnya. Syarat lain lokasi kita yang sulit karena luas, begitu juga anggaran,” ungkap Bupati Bulungan Sudjati kepada benuanta.co.id, Senin 4 Mei 2020.
Kata dia, selama ini pun Bulungan secara tidak langsung sudah berjalan pembatasan, karena pintu dari Berau Kaltim telah di jaga petugas. Lalu dari Kabupaten Tana Tidung juga sudah melakukan pembatasan masyarakat untuk masuk dan keluar. Begitu juga dengan Tarakan telah melaksanakan PSBB. “Kita sudah mirip dan mendekati PSBB. Kita juga telah memberlakukan SOP karantina disetiap desa,” jelasnya.
Dia mengatakan setiap desa saat ini telah memiliki pos pemeriksaan bagi tamu maupun warga yang datang dari luar desa. Jika dari zona terpapar akan dilaksanakan karantina selama 14 hari, saat ada gelaja agar melakukan karantina dan pemeriksaan lanjut.
“Kita tertinggi yang positif, maka semua masyarakat diminta disiplin jangan sampai keluar daerah. Tidak ada perbedaan baik ASN maupun warga, termasuk saya kena aturan tidak keluar daerah,” paparnya.
Sementara itu Kapolres Bulungan AKBP Yudhistira Midyahwan meminta pemerintah untuk mengambil sikap. Terlebih dengan adanya SOP karantina, setiap desa agar lebih ketat. Karena saat ini Bulungan sudah semi PSBB.
“Hampir mirip Tarakan yang datang itu langsung diantar ke RT untuk dikarantina mandiri. Bagi yang sakit ringan masih bisa di balai karantina, yang sedang hingga gejala maka sudah ke rumah sakit,” ucapnya.
Peran kepolisian bersama dengan TNI ikut di semua lini, ada penjagaan di rumah sakit, di balai karantina, pembagian makan dan dapur umum juga ada. “Termasuk di pos juga kita tempatkan untuk memeriksa terhadap pelaku perjalanan atau pelintas yang masuk ke Bulungan,” jelasnya.
“Khusus di desa anggota Babinkamtibmas menyesuaikan diri, dari SOP karantina ini bisa menjadi acuan baik tingkat kecamatan, desa hingga RT agar menyiapkan tempat karantina mandiri,” sambungnya.
Yudhistira menambahkan, untuk titik beratnya dilaksanakan penjagaan itu di perbatasan Berau-Bulungan. Begitu di perbatasan Bulungan Tana Tidung yakni di Sekatak.
Ditambahkan Dandim 0903 TSR, Kolonel Inf. Aswin Kartawijaya meminta setiap Babinsa dan Babinkamtibmas dengan ketua RT agar berperan aktif, dari perjalanan jauh agar bisa diawasi dan dikarantina mandiri. “Kesadaran warga agar tanggap bisa melaporkan diri,” pungkasnya.(*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: M. Yanudin