TANJUNG SELOR – Hari ini Komandan Korem 092/Maharajalilla, Kolonel Inf Suratno sudah mulai berkantor. Tugas pertamanya sebagai Danrem perintis, harus melengkapi dan menyusun organisasi yang ada di Makorem 092/MRL.
“Untuk jabatan Kasrem, Kasi dan lainnya itu kewenangan Mabes Angkatan Darat, sehingga kami sifatnya menunggu,” ungkap Danrem 092/Maharajalilla Kolonel Inf Suratno S.IP kepada benuanta.co.id, Kamis 30 April 2020.
Kata dia, ada 24 orang yang telah dimutasikan dari Kodam VI Mulawarman ke Korem 092/MRL. Untuk sementara waktu dirinya akan berkantor di gedung Indoor Tanjung Selor. Setelah sampai ke Kaltara dirinya langsung meninjau pembangunan Makorem di Jalan Semangka. “Progresnya baru mencapai 25 sampai 30 persen pembangunannya,” bebernya.
Kegiatan pembukanya melaksanakan silaturahmi dengan Forkopimda Kaltara, di antaranya Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara, Kapolda Kaltara, DPRD Provinsi Kaltara dan tokoh masyarakat di Kaltara. “Sebagai orang baru maka perlu permisi, orang Jawa bilangnya Kulonuwun,” ujarnya.
Tak hanya sebagai Danrem, Kolonel Inf. Suratno juga sebagai Komandan Komando Pelaksana Operasi (Dankolakops) Korem 092 yang mengurusi perbatasan, sebelum bertandang ke Kaltara menyempatkan diri untuk meninjau perbatasan Kabupaten Mahakam Ulu yang diisi oleh Batalyon Infanteri Raider 303/Setia Sampai Mati. “Saya melihat kondisi pasukan dan pos-pos di perbatasan,” jelasnya.
Hadirnya Korem 092 di Kaltara bertugas untuk menjaga daerah perbatasan, selama ini telah dijaga oleh prajurit tangguh. Selain Yonif 303/SSM, di perbatasan juga di jaga oleh prajurit dari Batalyon Infanteri Raider 600/Modang Kodam VI/Mulawarman. Selalu melaksanakan pengecekan dan pemeriksaan semua orang yang masuk dan keluar Indonesia.
“Selain mengamankan daerah perbatasan dari oknum yang melakukan penyelundupan, narkoba, miras, pembalakan liar dan pakaian bekas. Mereka ini juga aktif melaksanakan sosialisasi masalah Covid-19,” paparnya.
Dalam menjaga wilayah Kaltara yang sangat luas, dalam pengamanan cukup berbeda dari daerah lain. Salah satu alasan karena Kaltara memiliki kekayaan alam yang melimpah, sehingga harus dijaga. “Kita di perbatasan ini diharapkan bisa menjaga kekayaan alam di sini, jangan sampai terjadi lagi ilegal logging yang diambil oleh negara lain,” ucap Suratno.
Tugas lainnya juga menjaga agar setiap patok batas tetap berada ditempatnya, maka dirinya menekankan setiap prajurit TNI dapat menjaganya. Patok perbatasan itu sendiri kurang lebih 6000-an yang tertanam harus dipastikan tetap aman.
“Jangan sampai batok batas itu digeser oleh Malaysia. Tapi sekarang kita sudah ada kerjasama dengan Malaysia untuk melaksanakan patroli bersama,” pungkas Mantan Dankorsis Seskoad ini.(*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: M. Yanudin