TARAKAN – Dinas Sosial (Dinsos) Tarakan memastikan pembagian sembako akan tepat sasaran. Pihaknya menggunakan NIK Kartu Keluarga untuk mendata warga penerima sembako selama wabah Covid-19 berlangsung di Tarakan.
Diterangkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Tarakan, Mariam mengatakan bantuan itu bekerjasama dengan Bulog Tarakan sebagai distributor sembako. Sebanyak 20 kelurahan di Tarakan sudah menjadi sasaran distribusi yang nantinya diantar langsung oleh ojek online (ojol).
“Kalau nanti pembagiannya di keluarahan takutnya nanti terjadi penumpukan. Sehingga tidak efektif, apalagi diberlakukannya PSBB. Jadi Pemkot Tarakan memilih ojol, jadi ojol mengambil paket sembako di kelurahan dan diantar langsung ke RT-RT. Biayanya juga pasti murah,” tukasnya kepada benuanta.co.id, Sabtu 25 April 2020.
Sembako berupa paket itu berisikan beras beras 15 kilo, gula satu kilo, minyak satu liter, kopi, dan teh. Saat ini paket sembako tersebut masih dikerjakan pihak Bulog Tarakan. Jika sudah selesai, maka paket-paket itu siap untuk didistribusikan.
Dijelaskannya, selama wabah Covid-19 ini banyak bentuk bantuan dari pemerintah. Baik dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Seperti bantuan dari Kementerian Sosial berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT), dengan nominal Rp600 ribu berturut-turut selama 3 bulan. BLT ini akan didistribusikan kepada 6.000 KK. Begitu juga dengan pemerintah pusat dengan bantuan sembako Rp200 ribu selama 9 bulan kepada 1.750 KK.
“Bantuan ini diberikan kepada mereka yang kehilangan pekerjaan. Seperti ada 200 lebih kantin sekolah di Tarakan yang tidak berjualn lagi karena anak sekolah pada libur. Begitu juga dengan yang lainnya, seperti Interca yang merumahkan karyawannya kurang lebih 300 orang. Perhotelan dan UMKM juga demikian,” terangnya.
Bantuan ini diyakini tepat sasaran lantaran bantuan sembako akan melalui sektor-sektor. Salah satunya paket semabko untuk karyawan perhotelan yang dirumahkan, maka akan disalurkan melalui sektor pariwisata. Hal itu juga berlaku kepada sektor-sektor lainnya di Tarakan.
Bantuan sembako ini tidak diperuntukkan kepada warga yang sudah mendapatkan bantuan sembako sebelumnya. hal ini sesuai arahan Walikota Tarakan, yang mengharapkan bantuan-bantuan yang mengalir kepada warga jangan sampai dobel.
“Bantuan ini khusus karyawan yang dirumahkan dan tidak dapat gaji. Seperti wartawan dan guru honorer tidak mendapatkan bantuan ini karena masih tetap kerja dan digaji,” sebutnya.
“Masyarakat harus memahami, bahwa hanya satu jenis bantuan saja yang diterima. Jika sudah dapat bantuan uang Rp200 dari gubernur jangan harap dapat bantuan lainnya,” tutupnya. (*)
Editor : Nicky Saputra