DPRD KTT Bagikan Masker untuk Petugas di Posko Perbatasan dan Peserta Karantina

TANA TIDUNG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tana Tidung (KTT) siang hari kemarin, Rabu (22/4/2020) bagikan masker, sarung tangan dan bahan makanan seperti mi instan dan minuman untuk tim gugus tugas yang berada di perbatasan, serta untuk peserta karantina yang berada di mes SMP Terpadu.

Rute pembagian dimulai dari mes karantina di SMP terpadu dan berpisah menjadi 2 tim. 1 tim menuju pos yang berada di Desa Kujau, Kecamatan Betayau dan tim lain menuju Desa Belayan Ari, Kecamatan Muruk Rian.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1570 votes

Tim yang menuju pos Desa Kujau ialah Wakil Ketua I DPRD, Hendrik, Sekretaris Komisi III, Jamhari dan anggota dewan lainnya. Sedangkan yang menuju pos Desa Belayan Ari ialah Ketua DPRD KTT, Ibrahim Ali, Ketua Komisi III, Hanafi dan anggota dewan lainnya.

Baca Juga :  Pelengsengan Pelabuhan Sebawang Mudahkan Pelayanan Kapal Feri
FOTO BERSAMA : Foto bersama anggota DPRD KTT dan Tim Gugus Tugas setelah memberikan bantuan masker dan bahan makanan.

“Tadi kita di mes karantina bagikan masker untuk yang dikarantina dan minuman untuk petugas yang berjaga. Setelah kita cek ada sekitar 87 orang yang masih di sana dan dalam kondisi sehat semua. Ada yang sudah memenuhi waktu 14 hari dan akan segera dipulangkan, ada yang sisa 3 atau 4 hari lagi selesai masa karantinanya dan ada juga yang baru masuk,” kata Hendrik.

Baca Juga :  Pelengsengan Pelabuhan Sebawang Mudahkan Pelayanan Kapal Feri

Hendrik juga fokus kepada pekerja proyek, dirinya berharap kepada pemerintah untuk menindaklanjuti hal tersebut, karena para pekerja banyak yang berasal dari zona merah, baik dari Kaltara maupun pulau Jawa.

“Kita minta agar mereka ini benar-benar diperiksa, mereka tidak dilarang untuk masuk KTT, tapi harus tetap mengikuti aturan yang ada. Siapapun orangnya, mau orang asli KTT atau dari luar tetap harus dikarantina 14 hari. Kalau tidak terjadi apa-apa ya silakan lanjutkan kegiatan mereka,” jelas Hendrik.

Demikian juga, kata Hendrik, baik masyarakat maupun pejabat-pejabat agar mendisiplinkan diri. Apabila telah berangkat keluar KTT dan kembali harus tetap menjalan prosedur yang ada. Hendrik juga meminta kesadaran diri dari masyarakat dan pejabat-pejabat, untuk bisa bersikap kooperatif.

Baca Juga :  Pelengsengan Pelabuhan Sebawang Mudahkan Pelayanan Kapal Feri

“Jangan karena dia pejabat setelah keluar dari daerah lain, seperti Tarakan lalu kembali ke KTT, semau-mau dia, tidak mengikuti aturan yang ada. Kalau hanya masyarakat yang kooperatif dan pejabat tidak, percuma saja kita menutup jalan yang ada seperti yang ada di Kujau dan Belayan Ari serta pelabuhan-pelabuhan,” terang Hendrik.

“Saya juga ingin menyampaikan kepada seluruh masyarakat KTT, mari kita sama-sama menjaga, jangan sampai ada kasus positif di KTT,” pesan Hendrik.(*)

 

Reporter : Herdiyanto Aldino Bachri
Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *