Hasil Swab Follow Up Empat Pasien Covid-19 Masih Positif

NUNUKAN – Tim Gugus Percepatan penanganan Covid-19 Nunukan telah menerima hasil Swab ulang empat pasien yang terkonfirmasi pertama di Nunukan. Hasilnya pun masih positif Covid-19, dan belum bisa dikatakan sembuh. Hal itu dikatakan juru bicara gugus percepatan penanganan Covid-19 Nunukan Aris Suyono.

“Ini empat orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 ditemukan pertama di Nunukan, dan dari hasil Swab masih dikatakan positif,” kata Aris Rabu (22/4/2020).

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1569 votes

Sehingga atas hasil Swab tersebut, tim teknis kesehatan dari RSUD Nunukan, akan melakukan evaluasi treatment dan melanjutkan pengobatan serta akan melaksanakan pengambilan ulang  pemeriksaan untuk follow up swabnya.

Baca Juga :  Bupati Laura Smpaikan LKPj Anggaran 2023 ke DPRD Nunukan

Selain itu, dikatakan Aris, sejak tanggal 29 Maret 2020 adanya pedoman penanganan Covid-19, dan hingga masuk revisi ketiga dan keempat, revisi keempat ini telah berlaku di tanggal 1 April 2020.

“Kita sudah menggunakan pedoman yang terbaru, yaitu pedoman penanganan dengan komitmen revisi keempat. Kementerian Kesehatan di revisi terakhir ini ada perubahan terutama  kategori baru, yaitu pelaku perjalanan dari daerah transmisi lokal atau yang dikenal dengan sebutan Orang Dalam Risiko (ODR),” jelasnya.

Baca Juga :  Listrik Padam di Nunukan Disebabkan Monyet

Namun selama ini tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Nunukan hanya melaporkan Orang  Dalam Pantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Pray Tanpa Gejala (OTG) dan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan ODR ini tidak dilampirkan karena berbagai pertimbangan dan beberapa pengalaman, ternyata tingkat kepanikan masyarakat masih sangat tinggi. Ketika data ini dibuka akan ada resistensi dan kepanikan dari masyarakat.

Hal itu dapat menghambat kinerja tim, terutama tim TGC Puskesmas dalam melaksanakan pemantauan di lapangan. Dari beberapa pengalaman sudah terjadi ada beberapa kasus yang akhirnya tidak kooperatif lagi, sehingga tidak mau melaporkan kondisi kesehatannya ke temen-temen tim TGC, atas dasar itu kasus yang masuk kategori pelaku perjalanan dari transisi lokal tidak disebutkan. “Masih kita tutup,” ujarnya.

Baca Juga :  Bupati Laura Salurkan Bantuan Sembako ke Masyarakat Kurang Mampu

Sedangkan dari hasil catatan tim sejak dari 1 April sampai dengan 21 April 2020 itu ada 698 orang ODR, dan Selasa dipantau sebanyak 395, dan saat ini yang masih dipantau ada 303 orang. Mekanisme pemantauan ODR ini sama dengan OTG, PDP, dan ODP Tim  TGC Puskesmas akan melaksanakan pemantauan selama 14 hari. (*)

 

Reporter: Darmawan

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *