TARAKAN – Jelang ramadan, Bulog Tarakan memastikan persediaan komoditas seperti gula, minyak goreng, dan tepung masih tergolong aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan.
Kepala Bulog Tarakan, Suharsana menyampaikan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hingga saat ini pengiriman juga terus berjalan, yang diharapkan paling lambat pada 27 April mendatang sudah mendarat di Tarakan.
“Sudah berangkat gula dari DKI Jakarta, tepung dari Semarang, minyak dari Surabaya,” ujar Suharsana kepada Benuanta.co.id.
“Jumlah minyak tahap awal ada 18.000 ton, tepung itu 4.800 ton. Untuk gula, dari total permintaan kita ke pusat itu 500 ton, yang pertama itu 50 ton, kedua ada 450 ton dan akan ada sebelum hari raya,” tambahnya.
Untuk stok beras, lanjut Suharsana juga akan didatangkan secara bergulir, dan tak akan menyetok banyak agar kualitas tetap terjaga. Saat ditanyakan mengenai jumlah stok beras yang tersedia saat ini mampu memenuhi hingga beberapa bulan kedepan. Ia menegaskan bahwa masyarakat tak perlu khawatir. Sebab, beras tersebut masih banyak yang dalam proses persiapan. Seperti dalam penggilingan, berada di gudang penyimpanan, hingga dalam perjalanan.
“Kenapa saya lakukan seperti itu, karena agar masyarakat itu selalu merasakan beras yang segar. Saat ini dalam proses pembongkaran. Tapi saya punya kesiapan (mendatangkan), dan tidak ada kekurangan,” katanya.
Sedangkan rencana pemerintah untuk membagikan beras ke masyarakat melalui Bantuan Sosial (Bansos) Covid-19 ini. Ia menyebut hal tersebut sudah berjalan dan selalu siap jika ada permintaan penambahan.
“Kalau Bansos kita sudah rutin, tetapi bantuan yang sudah terdaftar dalam laporan itu adalah Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang mana setiap kabupaten atau kota ada 100 ton, dan provinisi setiap tahunya ada 200 ton. Selebihnya belum ada permintaan, namun kita tetap standbye untuk membantu,” sebutnya.
Mengenai kualitas beras yang akan didistribusikan terhadap Bansos tersebut. Ia mengatakan nantinya akan tergantung oleh permintaan.
“Kalau melalui CBP berarti kualitas medium, kalau mitra komersil ya berarti kulitas komersial. Hanya bedanya kalau medium pusat yang nanggung. Tapi kalau komersil itu pemerintah daerah,” tutupnya. (*)
Reporter : Yogi Wibawa
Editor : Nicky