NUNUKAN – Di tengah Merebaknya Covid-19 di beberapa negara saat ini, termasuk Indonesia, sehingga mempengaruhi beberapa sektor perekonomian. Salah satunya produksi di sektor kelautan dan perikanan.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi gizi ikan masyarakat, pelaku utama (nelayan) tetap melakukan aktivitas penangkapan (berproduksi), walaupun harga komoditas ikan tertentu turun.
Ketua Umum Kadin Nunukan, Irsan Humokor mengatakan, berdasarkan informasi yang mereka peroleh dari Wakil Ketua Umum Bidang Perikanan Sofyan Ali Saputra, yang saat itu berada di lapangan, khususnya di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, sesuai hasil yang mereka survei lagsung di lapangan, kondisi nelayan sedang dilematis. Hal ini lantaran adanya larangan untuk beraktivitas sementara waktu.
Hasil tangkapan nelayan mereka harus dijual ke rumah-rumah, karena para pengepul yang membeli hasil tangkapan untuk sementara ini menghentikan proses pemasarannya ke Tawau. Hal itu karena pemerintah Malaysia melakukan Lockdown.
“Nelayan sangat terbatas untuk melakukan penangkapan (basic ground area) yang biasanya melakukan penangkapan pada perairan Pulau Bunyu, Tarakan dan Berau, sehingga menyebabkan pelaku utama selalu merugi dalam hal permodalan (modal penangkapan dalam 1 siklus),” kata Irsan kepada benuanta.co.id, Kamis (9/4/2020).
Adapun untuk pemenuhan kebutuhan komsumsi ikan masyarakat di Pulau Sebatik saat ini terpenuhi. Selain itu harga juga lebih murah dari biasanya karena harga komoditas ikan pada umumnya turun secara drastis.
“Inilah tadi kami sebutkan sebagai dilematis pada pelaku utama, selain untuk memenuhi kebutuhan hidup dan keluarganya, di sisi lain harga ikan hasil tangkapan harus dijual murah pada pengecer rumahan,” jelasnya.
Ia berharap wabah Covid-19 cepat berakhir, sehingga industri di sektor kelautan dan perikanan dapat kembali berjalan sebagaimana mestinya. Harga untuk komoditas ikan kembali membaik dan akses ekspor ke negara tetangga, Malaysia kemali dibuka.
Irsan humokor menyarankan kepada pemerintah agar dapat menjalin kerja sama atau kolaborasi dengan SKPT Sebatik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan ikan dalam jangka panjang untuk pemanfaatan cold storage atau pembekuan ikan, sebagai upaya persiapan pemenuhan kebutuhan ikan masyarakat.
Sehingga pemerintah dan pengelola cold storage SKPT Sebatik bekerjasama untuk membeli hasil tangkapan nelayan untuk dibekukan di cold storage dan tentu dengan harga yang ekonomis. Hal ini di lakukan untuk mengantisipasi ketika terjadi Lockdown yang berkepanjangan di Malaysia agar ketersediaan ikan di Nunukan tetap terpenuhi sepanjang kondisi wabah pandemik Covid-19 ini terjadi. “Kami berharap wabah ini cepat berakhir,” tutupnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: M. Yanudin