TARAKAN – Mewabahnya virus corona (covid-19) di Kota Tarakan, membuat perekonomian jadi terhambat. Penjualan emas juga ikut kena getahnya. Seperti pedagang emas di Beringin, yakni Toko Emas Sejati milik Haji Lamme yang mengalami penurunan omzet penjualan.
“Sejak ada virus corona ini tidak ada pembelinya. Sepi sekarang, beda dengan hari biasa sebelum ada corona,” kata Lamme kepada benuanta.co.id, Jumat (3/4/2020).
Lamme mengaku, dulu pembeoi emas bisa sampai 5 hingga 10 orang per hari. Apalagi rata-rata pelanggan emasnya merupakan warga perantau dari Sulawesi yang mempunyai pekerjaan petambak ikan dan udang.
“Rata-rata petambak dik. Tahukan orang Sulawesi suka koleksi perhiasan emas dik, apalagi kalau mau nikah,” tuturnya.
“Baru saya dengarkan hasil udang dari petambak tidak bisa diekspor, mungkin itu juga penyebabnya. Karena banyak hasil laut tidak bisa dikirim keluar,” jelasnya.
Untuk saat ini, dirinya menjual emas per gramnya dengan harga Rp 700 ribu, berbeda dengan harga normal yang dijual oleh pengusaha lainnya. Di mana harga emas sekarang di pasaran telah mencapai Rp 750 ribu per gram. “Belum lagi karat emas yang berbeda, bisa lebih tinggi harga emasnya,” bebernya.
Ia menambahkan, emas yang dijualnya merupakan barang yang berasal dari Surabaya yang telah dibentuk berupa kalung, gelang, cincin, dan anting-anting. Sementara stok mas yang dimiliki belum ada lagi, hanya barang yang siap jual yang berada di lemari kaca.
“Saya tidak bisa beli juga ke Surabaya. Kan lagi ada virus corona jadi tidak bisa ke Surabaya untuk memesan emas. Saya juga takut lah karena virus itu,” imbuhnya.
“Belum lagi sepi saat ini, tidak ada pembeli. Untung-untung seminggu ada yang beli. Jadi saya kira tidak masalah kalau tidak ambil emas lagi. Sampai menunggu selesai ini virus lah,” pungkasnya.(*)
Reporter : Rico Jeferson
Editor: M. Yanudin