Cegah Penyebaran Covid-19, Seluruh THM di Tarakan Harus Tutup Mulai Hari Ini

TARAKAN — Seakan kebal terhadap Covid-19, Tempat Hiburan Malam (THM) yang ada di Tarakan hingga kini masih beroperasi. Padahal tak sedikit kegiatan masyarakat mulai dari ruang publik, hingga rumah ibadah pun sudah menerapkan social distancing sebagai upaya pencegahan virus yang berstatus pandemi itu.

Melihat hal itu, dalam waktu dekat Walikota Tarakan dr. H. Khairul, M.Kes akan bersikap tegas dengan menutup seluruh THM yang ada di Tarakan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1548 votes

“THM rencana akan mulai tutup tanggal 29 Maret 2020 hari ini,” ujar dr. H. Khairul, M.Kes kepada benuanta.co.id, Sabtu (28/3/2020).

Baca Juga :  DKP Kaltara Tes Kandungan Formalin pada Ikan di Tiga Pasar Tradisional Tarakan

“Ini berkaitan instruksi Kapolri dan Walikota untuk larangan atau pembatasan kegiatan yang mengumpulkan orang,” sambungnya.

Walikota menegaskan, jika masih ada THM yang buka dari tanggal yang ditetapkan tersebut, akan berhadapan dengan aparat Kepolisian. “Jika nekat akan dibubarkan oleh kepolisian,” tegasnya.

Kata orang nomor satu di Tarakan ini, penutupan THM sebagai wujud pencegahaan Covid-19 di tempat tersebut, dan merupakan kesepakatan dari seluruh pelaku usaha.

“Dan para pengelola THM sudah sepakat, secara sukarela untuk mengikuti instruksi Pemerintah,” katanya.

Baca Juga :  Jalin Ukhuwah Islamiyah, Komunitas Asik akan Gelar Baksos

Diwartakan sebelumnya, ia juga meminta masyarakat untuk tetap waspada dan tidak panik dalam situasi ini. Sebab, dengan mengikuti imbauan social distancing dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan, salah satunya mengindari keramaian dan pengumpulan orang dalam jumlah banyak, dapat mengurangi terpapar virus tersebut.

“Kan sudah kita imbau untuk hindari keramaian, hindari pengumpulan orang dalam jumlah banyak. Maksudnya kita itu diterjemahkanlah. Dalam pandangan kami kalau masyarakatnya tidak datang berkumpul di situ, ya tidak ada masalah, yang kita takutkan itu orang terjadi penumpukan. Itu lah yang berpotensi bermasalah secara epidemiologi penularan penyakit tadi,” terangnya.

Baca Juga :  Pertamina Tambah Kuota BBM dan LPG untuk Kebutuhan Ramadan hingga Lebaran

Lanjutnya, social distancing bukan persoalan terhadap tempat yang masih melakukan kegiatan, tapi lebih kepada orang yang berada di satu tempat dengan jumlah yang banyak. Sebab, jika THM atau kafé ditutup, namun masyarakat tetap melakukan kegiatan berkumpul di tempat lain, dikhawatirkan penerapan social distancing akan sia-sia.

“Seperti kemarin ngumpul di perpustakaan, lalu perpustakaan kita tutup kan. Jadi kesadaran warga yang kita harapkan. Karena yang diminta ini kan ya hindari lah dulu selama masa tanggap darurat ini,” tutupnya.(*)

Reporter : Yogi Wibawa
Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *