Cegah Penyebaran Covid-19, Katahati Gagas Gerakan Seribu Tetangga

YAYASAN Katahati Indonesia menggagas gerakan kolektif membantu tetangga yang sedang berada di rumah untuk memotong mata rantai penyebaran virus corona atau covid-19.

Pendiri Yayasan Katahati Foundation, Erbe Sentanu mengungkapkan, keputusan pemerintah untuk menerapakan physical distancing sudah tepat. Namun tentu keputusan itu juga memukul beberapa masyarakat yang penghasilannya dari pekerjaan harian.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1586 votes

“Mengingat saat ini banyak kelompok masyarakat yang penghasilannya sangat bergantung dari aktivitas pekerjaan yang harus mereka lakukan di luar rumah. Sehinga sekiranya mereka tidak diperbolehkan keluar rumah, tentu mereka akan kesulitan untuk memberi makan keluarga,” kata Erbe.

Baca Juga :  Dampak Psikologis saat Gerhana

Untuk itu, kata Erbe, pihaknya kemudian menggagas gerakan kolektif yang diberi nama GERAKAN SERIBU TETANGGA. Gerakan ini memberikan edukasi kepada masyarakat untuk saling bekerjasama menghadapi pandemi global ini dengan memberikan bantuan kepada tetangganya yang tidak mampu.

“Dengan meningkatkan kepedulian kepada tetangga, serta memberikan bantuan berupa makanan atau apapun untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan,” katanya.

Baca Juga :  Marak PMI Kabur Gaji Tak Sesuai, Faktanya Memang Tak Prosedur

Selain melakukan edukasi, Kata Hati juga membuka donasi untuk membantu para tenaga medis yang saat ini sangat membutuhkan alat pelindung diri dalam menangani pasien yang positif corona.

Diharapkannya, dengan upaya kecil-dari kita untuk kita-ini, masyarakat bisa memetik hikmah pelajaran dari peristiwa yang sedang terjadi.

Memahami lagi arti persatuan dan kebersamaan sebagai kesadaran baru dan perilaku masyarakat yang terbarukan. Serta mengembalikan kebiasaan masyarakat yang menjadi ciri jati diri kita sebagai manusia yang peduli, suka menolong, dan senang membantu orang lain. Juga menumbuhkan lagi kesetiakawanan sosial, mengembangkan rasa solidaritas dan toleransi masyarakat yang tinggi.

Baca Juga :  Dampak Psikologis saat Gerhana

“Semoga Tuhan senantiasa menyertai dan melindungi kita dalam ikhtiar bersama keluar dari masa sulit ini,” tutupnya. (*)

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *