Pasien Positif Covid-19 di Bulungan Dilaporkan Kontak dengan 22 Orang

TANJUNG SELOR – Setelah menerima hasil pemeriksaan laboratorium dari Balitbangkes (BBLK) Surabaya tanggal 27 Maret 2020, pasien 01 di RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor dinyatakan positif terjangkit virus corona Covid-19. Menindaklanjuti perkembangan wabah Covid-19 di Bulungan, Pemkab pun langsung menggelar apat.

“Maka kita dari jajaran Forkopimda Kabupaten Bulungan pun melakukan rapat kewaspadaan, tentang langkah apa yang akan diambil,” ungkap Bupati Bulungan Sudjati kepada benuanta.co.id, Jumat 27 Maret 2020.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1567 votes

Dia meminta kepada semua elemen masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik atas hasil ini. Dirinya meminta masyarakat bersatu mengedepankan sikap saling membantu, menghindari berita atau informasi yang belum diketahui kebenarannya.

Baca Juga :  Ramp Check Speedboat Baru Dilakukan di Dua Daerah

“Saya imbau untuk masyarakat mengurangi aktivitas yang tidak perlu di luar rumah. Lebih baik di rumah untuk belajar, bekerja dan beribadah,” bebernya.

Dirinya mengharapkan Pasien 01 segera pulih, begitu juga satu pasien dari Kabupaten Malinau yang dirujuk ke RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor. “Kita harap yang positif segera pulih,” jelasnya.

Bagi masyarakat yang dari Berau maupun dari Bulungan yang melakukan perjalanan, di Kilometer 56 sudah ada Pustu yang bisa dilakukan pengecekan kesehatan. Begitu juga yang perjalanan dari Bulungan menuju Kabupaten Tana Tidung dan Malinau ataupun sebaliknya. Di Kecamatan Sekatak juga sudah ada Puskesmas yang dapat digunakan berobat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan, Imam Sujono menjelaskan, untuk Pasien 01 merupakan salah satu pegawai di Kaltara, yang berangkat ke Jakarta pada tanggal 4 Maret 2020 untuk melakukan pertemuan di Jakarta, dengan jumlah peserta 68 orang. “Pasien 01 ini menginap ke hotel Pasar Baru Jakarta, sempat ke mal 2 kali,” ucap Imam.

Baca Juga :  Setelah Melahirkan, Penting Cek Kekuatan Otot Dasar Panggul

Setelah itu tanggal 7 Maret 2020 Pasien 01 pulang menggunakan pesawat Batik via Balikpapan ke Tanjung Selor. Lalu Pasien 01 masuk kantor tanggal 9 sampai 12 Maret, ditanggal 12 Maret 2020 mengeluh sakit setelah itu ke klinik tanggal 16 berobat. “Di tanggal 20 Maret dirujuk ke rumah sakit dan diisolasi,” jelasnya.

Kemudian dari tim surveiland menemukan informasi jika Pasien 01 melakukan kontak pertama dengan 3 orang dan kontak 19 orang lagi di kantor, sehingga jumlahnya 22 orang. Lalu pada tanggal 21 Maret 2020 dokter mengambil sampel untuk dibawa ke laboratorium Surabaya setelah itu diambil lagi di tanggal 22 Maret 2020.

“Sempat sulit karena tidak ada pesawat mau membawa sampel itu, tapi dengan pendampingan Ombudsman akhirnya dibawa ke Surabaya pada tanggal 24 Maret 2020 baru kirim, lalu di tanggal 27 Maret hasil telah keluar,” sebutnya.

Baca Juga :  Sidak Takjil hingga Produk Tanpa Izin Edar Sasar Pasar dan Ritel di Bulungan  

Dinas Kesehatan menemukan setidaknya ada 22 orang yang akan diisolasi mandiri karena sudah kontak dengan Pasien 01. Ke 22 orang ini akan dilakukan Rapid Test. Saat ini Dinkes Bulungan memiliki 200 Rapid Test. “Jika sudah di tes ada hasil positif akan di isolasi di RSD,” ujarnya.

Saat ini Pasien 01 sudah 7 hari di ruangan isolasi, dan telah memperlihatkan kesehatan yang membaik. Sesuai Protap jika belum 14 hari tidak diperbolehkan keluar dulu, walaupun sudah kondisi membaik. “Kita akan mengambil sampel lagi untuk dikirim ke Surabaya,” tutupnya. (*)

 

Reporter: Heri Muliadi

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 komentar

  1. Bagaimana juga…jakarta itu kan red zone corona, masih juga dinas luar kesana. ASN ybs dan atasanya harus dikasih sanksi apabila corona menyebar di bulungan.

  2. Coba lah seperti berau, sebelum ada korban pemdax sdh ambil tindakan tegas sehubungan dgn adax virus corona ini. Bukan malah sebalikx, setelah ad korban baru ambil tindakan. Jakarta yg RSx bisa di katakan bagus aj sdh ad beberapa org dokter yg meninggal, jadi bertanya2 dgn RS t4 qt tnggal 😥