Klub Papan Atas Brazil Tawarkan Stadion untuk Rumah Sakit Lapangan

KLUB -klub sepak bola papan atas Brazil menawarkan stadion mereka untuk memungkinkan otoritas kesehatan mengubahnya menjadi klinik dan rumah sakit lapangan untuk memerangi pandemi virus corona.

Ketika sepak bola di negara tersebut ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut, lebih dari setengah klub-klub Serie A di Brazil telah menyerahkan stadion mereka saat pihak berwenang di Sao Paulo dan Rio de Janeiro yang padat penduduknya berusaha memperluas kapasitas rumah sakit untuk menangani krisis.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2008 votes

Juara Amerika Selatan saat ini Flamengo menyerahkan kendali stadion mereka yang terkenal Maracana di Rio de Janeiro kepada otoritas kesehatan, kata presiden klub Rodolfo Landim.

Baca Juga :  Gol Joshua Kimmich Antarkan Bayern Muenchen ke Semifinal

“Pada momen yang suram ini, saya ingin mengundang negara Merah dan Hitam kita yang besar untuk memperbarui harapan dan bekerja untuk hari-hari yang lebih baik. Mari kita jaga orang tua kita, bantu mereka yang paling membutuhkan,” tulis Landim dalam pesan kepada para suporter seperti dikutip AFP yang dipantau di Jakarta, Senin.

Baca Juga :  PSG Bangkit dan Balikkan Keadaan Setelah Hajar Barcelona 4-1

Pihak berwenang di Sao Paulo — kota terbesar di Brazil — mengatakan mereka akan memasang 200 tempat tidur di rumah sakit lapangan di stadion kota Pacaembu untuk mengurangi tekanan pada rumah sakit-rumah sakit di kota tersebut, sementara dua dari klub besar di kota itu mengulurkan tangan.

Corinthians mengatakan mereka telah menyediakan stadion Itaquerao dan pusat pelatihan mereka “sehingga pihak berwenang bisa mengevaluasi bagaimana tempat tersebut dapat digunakan untuk memerangi penyebaran penyakit itu”.

Baca Juga :  PSSI Layangkan Protes atas Kinerja Wasit Nasrullo Kabirov

Santos mengumumkan bahwa klinik sementara akan dibangun di salah satu ruang tunggu di dalam Stadion Vila Belmiro.

Sebanyak 1.128 orang di Brazil dinyatakan terinfeksi virus corona dan 18 meninggal dunia.

Menteri Kesehatan Luiz Henrique Mandetta pada Jumat memprediksi virus akan mencapai puncaknya di negara tersebut antara April dan Juni, mengantisipasi penurunan COVID-19 mulai September.

Mandetta mengingatkan sistem kesehatan di negara berpenduduk 210 juta jiwa itu bisa mencapai titik jenuh pada akhir April, demikian AFP.(ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *