Jubir Pemerintah: Positif COVID-19 Tanpa Gejala Bisa Isolasi Di Rumah

Jakarta – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, orang yang dilakukan pemeriksaan massal dan positif COVID-19 namun tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan petugas kesehatan secara daring.

Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Jumat, mengatakan pemerintah akan membuat panduan dan menyosialisasikan tentang isolasi diri di rumah bagi orang yang dinyatakan positif saat pemeriksaan massal dan tidak menimbulkan gejala.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2128 votes

“Orang dengan kategori tersebut diharapkan mengisolasi diri di rumah, menggunakan masker di dalam rumah, mendapatkan asupan gizi yang maksimal, menjaga jarak dengan anggota keluarga, dan dilakukan monitoring oleh petugas kesehatan,” kata Yurianto.

Baca Juga :  Demi Kepentingan Konsumen, BPKN Desak Pelaku Usaha RT RW Net untuk Mengikuti Regulasi di Kemenkominfo

Pemantauan kesehatan di rumah bisa dilakukan melalui berkonsultasi dengan petugas kesehatan menggunakan aplikasi kesehatan daring seperti HaloDoc, SehatPedia, serta GoJek yang berfungsi untuk mengantarkan obat dari apotek.

Menurut Yurianto, isolasi mandiri di rumah bagi pasien positif tanpa gejala merupakan salah satu upaya untuk mengurangi beban kapasitas rumah sakit, manakala ada kasus positif COVID-19 yang lebih membutuhkan perawatan dibanding yang tanpa gejala.

Baca Juga :  Presiden: Jadikan Hari Kartini Lambang Perjuangan Perempuan

“Sementara kasus positif yang dtemukan dengan skrining dan kemudian kita lakukan PCR positif, serta bergejala, maka bisa kita siapkan ruang rawatan,” kata Yurianto.

Dia menambahkan pemerintah telah berupaya menambah ruang tempat tidur untuk perawatan pasien COVID-19 yaitu dengan menyiapkan fasilitas Wisma Atlet di Kemayoran Jakarta, memanfaatkan beberapa hotel milik BUMN untuk dijadikan ruang rawat pasien, dan partisipasi RS swasta dan BUMN termasuk RS Pusat Pertamina yang mendedikasikan seluruh tempat tidurnya untuk pasien khusus COVID-19.

Baca Juga :  Presiden: Jadikan Hari Kartini Lambang Perjuangan Perempuan

“Harapannya dengan perawatan yang baik bisa jadi sembuh, muncul imunologi yang bagus sehingga yang bersangkutan sehat kembali,” kata Yurianto.

Hingga saat ini kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 369 kasus atau bertambah 60 kasus dibandingkan hari kemarin. Jumlah pasien yang berhasil pulih bertambah satu orang sehingga totalnya 17 orang, dan jumlah pasien yang meninggal bertambah tujuh orang sehingga total meninggal mencapai 32 jiwa. (ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *