Pembukaan Rapat Koordinasi Konvergensi Percepatan penurunan dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Malinau

Malinau-Rapat Koordinasi Konvergensi dalam rangka pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Malinau Tahun 2020 secara resmi dibuka oleh Kepala Bapeda dan Litbang Dr. Kristian M.Si mewakili Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si dilaksanakan di Balai Adat Desa Wisata Long Loreh Kecamatan Malinau Selatan Kamis, (5/3)

Kegiatan ini selenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malinau dengan Narasumber Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Malinau dan DPMD Provinsi Kalimantan Utara. Diikuti oleh beberapa OPD teknis, Camat, Kepala Desa, PKK Kabupaten, Kecamatan dan Desa serta tamu undangan lainnya.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1956 votes

Sambutan tertulis Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si dibacakan oleh Kepala Bapeda dan Litbang Dr. Kristian M.Si mengatakan berdasarkan data lokasi khusus tahun 2020 terjadi pergeseran kasus stunting di Kabupaten Malinau dari 10 lokasi khusus menjadi 14 lokasi khusus stunting.

Dimana terdapat 10 lokasi khusus yang berada di wilayah Kecamatan Malinau Selatan dan Malinau Selatan Hilir. Sedangkan 4 Desa Lokus berada di wilayah Kecamatan Kayan Hulu yakni Desa long temuyat, Kecamatan Bahau Hulu yakni Desa long uli dan Kecamatan Mentarang Hulu yaitu Desa semamu dan Desa long sulit.

“Kembali saya mengingatkan saat ini secara umum negara indonesia sedang menghadapi tantangan kesehatan terutama permasalahan Gizi yang harus mendapat perhatian khusus yaitu stunting,” ujarnya

Oleh sebab itu permasalah Gizi seperti stunting ini merupakan masalah yang kompleks tidak semata-mata menjadi tanggung jawab bagi orang dibidang kesehatan saja, melainkan tanggung jawab kita bersama.

“Saya sampaikan dan tegas kembali kepada pada undangan dan peserta semua yang hadir hari ini, kita memiliki tanggungjawab yang sama pentingnya dalam upaya pencegahan, penanganan dan penurunan stunting di Kabupaten Malinau,” tegasnya

Selain itu lanjutnya, mengajak semua pihak untuk terus bekerjasama dalam mendukung terwujudnya Kabupaten Malinau yang berpedoman pada Gerakan Desa Membangun (Gerdema).

“Saya yakin dan percaya stunting akan mampu kita turunkan melalui upaya pendekatan keluarga, dimulai dari diri kita dan keluarga kita masing-masing, RT sampai pada masyarakat luas,” harapnya (Prokompim Malinau)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *