Menanti Wajah Baru Pantai Amal

Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan terus meningkatkan perekonomiannya. Kali ini dari sektor pariwisata, yakni Pantai Amal yang bakal disulap menjadi sebuah destinasi wisata favorit di kawasan utara Kalimantan. Bahkan, penataan kawasan Pantai Amal ini digadang-gadang mampu menarik wisatawan mancanegara.

Pantai Amal memang menjadi salah satu tujuan warga Tarakan menghabiskan akhir pekan. Suasana pantai dan beragam makanan laut menjadi bagian dari keunggulan Pantai Amal. Meski kondisi Pantai Amal sendiri tak lagi seindah dulu, namun daya tarik Pantai Amal masih tetap eksis dibanding tempat wisata lain di Tarakan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1547 votes

Meski beberapa tahun silam wajah Pantai Amal diperbarui dengan pemasangan sheet pile sepanjang Pantai Amal Lama hingga sebagian wilayah Pantai Amal Baru, Pemkot Tarakan di bawah pemerintahan dr Khairul tampaknya belum puas dengan hal itu. dr Khairul melalui DPUTR dan Dinas Pariwisata Tarakan, bakal menambah daya tarik Pantai Amal jauh lebih baik dari saat ini.

Hal itu bukan sekedar rencana semata, mengingat kondisi Pantai Amal kian tahun tak diperhatikan keindahannya sebagai tempat wisata. Progres penataan Pantai Amal tersebut menjadi salah satu pilihan yang tepat. Sebab, Tarakan yang merupakan daerah transit satu-satunya di Kaltara sudah seharusnya memiliki tempat wisata terbaik. Jika proyek besar itu rampung, bukan tidak mungkin daya tarik pariwisata Tarakan jauh melebihi daerah lain.

Penataan kawasan Pantai Amal ini juga terbilang sangat penting. Sebab, Ibu Kota Negara (IKN) yang rencananya bakal dipindahkan di Kalimantan Timur (Kaltim), tentu menjadi salah satu perlunya Tarakan melakukan penataan tersebut. Jika proyek itu selesai sesuai jadwal yang ditentukan, Pantai Amal tidak hanya dikunjungi warga Tarakan dan sekitarnya, namun juga dikunjungi dan bahkan menjadi tempat favorit menghabiskan akhir pekan bagi warga IKN ke depannya.

Penataan kawasan Pantai Amal ini semakin nyata dengan telah dimulainya pengerjaan tahap satu. Saat ini, sejumlah pekerjaan sudah terlihat seperti tahap pembersihan kawasan yang akan dilakukan penataan. Bahkan, kendaraan besar seperti truk pengungkut pasir terus mondar-mandir di sekitar kawasan Pantai Amal.

Saat dikonfirmasi, Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes mengungkapkan proyek penataan kawasan Pantai Amal memang sudah berjalan. Besar harapannya proyek ini dapat terselesaikan di tahun 2021 mendatang. “Proyeknya sudah mulai berjalan, harapan kami 2021 sudah selesai,” ungkap dr. Khairul kepada Benuanta.

Baca Juga :  Satreskrim Lanjutkan Pemeriksaan Saksi Kecelakaan Kerja di PT PRI

Konsep penataan dan pembangunan kawasan Pantai Amal akan dijadikan kawasan wisata. Kata dr. Khairul, pekerjaannya akan terbagi menjadi empat tahapan. Pada tahap pertama, akan dibangun jalan rigid sepanjang 2,2 kilometer (KM) dari Amal baru menuju ke Amal Lama.

Dalam tahap pertama ini akan dibangun pedestrian dari ujung ke ujung kawasan yang ditata. Selain itu, terdapat juga food court, dan menara pandang. Kemudian, akan ditata dan dibangun pula kawasan parkir kendaraan yang dapat menampung hingga 500 kendaraan.

“Sekaligus ada juga gerbang untuk pintu masuk, kan itu pakai karcis, parkir pun pakai karcis, itu tahap satu dan dua. Tahap dua selesai sudah bisa operasional,” jelas dr. Khairul.

Bahkan, di kawasan yang dilakukan penataan ini terdapat pantai buatan sebagaimana yang ada di Bali. Menurut mantan Sekretaris Kota Tarakan ini, pada sekmen kedua dibangun Marina sehingga speedboat dan kapal pesiar dapat bersandar. Pada tahap ketiga dan keempat, di sini dibutuhkan peran investor karena biaya pembangunan yang membutuhkan banyak pendanaan.

“Tahap ketiga itu ada rencana hotel atau kondotel, kita berharap dikelola oleh swasta, investor dari Malaysia sudah melihat itu. Sepertinya pada berkunjung lagi, kan sudah pernah berkunjung sekali, ini kedua datang lagi. Harapan kami ini bisa diseriusi. Itu diserahkan ke pihak ketiga,” terangnya.

Nah, pada tahap keempat lebih kepada pembanguna tempat wisata religi, yakni terdapat masjid terapung di tengah laut. Rencana ini akan terwujud bila ada investor yang mau bekerjasama dengan pemerintah Tarakan membangun kawasan Pantai Amal. “Harapan saya tahap satu dan dua sudah bisa berjalan, tahap tiga dan empat bersinergi dengan investor,” ujarnya.

Soal anggaran, kata dr. Khairul, diperkirakan memakan anggaran sekitar Rp 100 milyar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tarakan. Pemerintah Tarakan juga menggunakan pola Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk memperlancar proses pembangunan kawasan Pantai Amal.

“Kalau kita sekitar 100an miliar dari APBD, kalau sektor tiga dari swasta ya, mungkin ratusan juga. Makanya mungkin kita tidak mampu mengelola itu, untuk waterpark, waterboom itu butuh 100an milyar juga, sehingga kita minta pola KPBU,” tuturnya.

Baca Juga :  Curi Motor untuk Biaya Pulang Kampung, MR Diciduk Polisi  

Sementara itu, progres proyek penataan dan pembangunan kawasan Pantai Amal menurut Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) masih pada pekerjaan pendahuluan seperti pembersihan lokasi. Hal itu dibenarkan Kepala Bidang Cipta Karya DPUTR Kota Tarakan Fandariansyah, ST, MT.

Menurutnya, setelah kegiatan pembersihan lokasi yang akan dilakukan penataan maka dapat dilanjutkan pekerjaan berikutnya membangun jalan rigid sepanjang 2,2 kilometer (KM) dari Amal Baru hingga ke Amal Lama.

“Sekarang baru mulai pekerjaan pendahuluan, kita lagi pembersihan lokasi, belum ada kegiatan yang lain. Pekerjaan selanjutnya sesuai kontrak membuat jalan rigit sekitar 2,2 km dari Amal Lama sampai Amal Baru,” ungkap Fanda, sapaan akrabnya.

Dikatakan Fanda, pekerjaan ini ada yang stimultan. Untuk pekerjaan pembangunan jalan rigid ditargetkan selesai pertengahan tahun 2021 mendatang. Namun, yang menjadi fokus DPUTR khususnya bidang bina marga adalah pekerjaan pembukaan akses jalan sehingga akan memudahkan pekerjaan yang lainnya.

“Tahap berikutnya ada yang nanti stimultan, 6-7 bulan berikutnya pekerjaan menyusul. Kita di tahap satu membuka akses membuat jalan rigid sepanjang sheet pile (Amal Baru-Amal Lama), kalau sudah jalan terbuka pekerjaan lain bisa mudah sekali. Rigid sesuai kontraknya sampai pertengahan 2021,” jelasnya.

Tahap pertama ini, selain mengerjakan jalan rigid 2,2 KM, sekaligus pekerjaan lainnya seperti drainase, gazebo, bersama dengan pagar sebagian dan jalan lingkungan sebagian di sisi masyarakat. Perbatasan tanah pemerintah dengan masyarakat akan dibangun jalan semenisasi 3 meter untuk akses masyarakat sekitar.

Penataan kawasan Pantai Amal ini, kata Fanda, menggunakan APBD murni tahap 1 sekitar Rp 60 milyar lebih. Ia juga membenarkan pekerjaan penataan tempat parkir sebagian di tahap satu dan sebagian lagi di tahap kedua.

“Kita fokus buka jalan itu, sehingga yang lain mudah, parkir itu ada di tahap satu dan ada di tahap dua, karena luas, tahap satunya ini tahap duanya ini, sekitar 500 kendaraan di tahap satu dan dua,” sebutnya.

Lanjut dia, pekerjaan tahap kedua juga ditargetkan DPUTR Tarakan pada tahun ini yang menurut Fanda akan menggunakan APBD perubahan. “Target kita tahap dua ini 2020 ini sudah mulai tahap dua, kemungkinan APBB-P,” imbuhnya.

Menanggapi video yang menggambarkan wajah baru kawasan Pantai Amal, menurut Fanda video itu dari konsep dari konsultan pekerjaan. Sebagian desain penataan dan pembangunan ada yang mengalami koreksi dan perbaikan.

Baca Juga :  Ini Saran Ombudsman Koreksi Layanan Mudik di Pelabuhan Malundung Tarakan

“Itu desain awal, master plan penataan kawasan Pantai Amal. Setelah koreksi ada beberapa perbaikan, kalau masjid terapung tetap, yang akan berubah mungkin Bekantan itu, kan ikon, tapi kami beri masukan karena di pinggir pantai, dari konsultan yang buat,” pungkasnya.

Mengenai proyek itu, warga sekitar Pantai Amal menanggapinya denga positif. Menurut warga, proyek tersebut tentunya memiliki dampak ekonomi yang sangat baik bagi warga Pantai Amal. Seperti yang dikatakan Samad (59), salah seorang warga yang tinggal tak jauh dari lokasi proyek penataan Pantai Amal mengaku sangat mendukung langkah Pemkot Tarakan untuk mempercantik Pantai Amal.

Pria yang tinggal belasan tahun di pinggir Pantai Amal ini mengaku, jika Pantai Amal dipercantik maka warga Pantai Amal dapat mengais rezeki dari berdagang atau menambah perekonomian dari penataan tersebut. “Bisa saja kami nanti ikut berjualan atau ada stand-stand jualan yang disediakan untuk disewa. Selama ini kami hanya berjualan di rumah, kan kalau itu ada kami bisa ikut berjualan nambah rezeki,” ucapnya.

Senada dengan Samad, Putri (30) salah seorang pengunjung Pantai Amal sangat senang bila Pantai Amal ditata lebih baik dari saat ini. Kata Putri, kondisi Pantai Amal yang jauh dari kata indah ini masih tetap dikunjungi warga Tarakan. Jika kondisinya jauh lebih indah dari saat ini, bukan tidak mungkin Pantai Amal setiap pekannya dikunjungi warga Tarakan.

“Saya tinggal di daerah Suaran, bisa dibilang jauh lah dari pusat kota. Kadang dua minggu sekali saya sama keluarga ke Pantai Amal. Meskipun itu-itu saja yang dilihat, tapi tetap senang saja kalau ke sini (Pantai Amal). Apalagi kalau sudah ditata nanti, kalau baru-baru mungkin ramai terus Pantai Amal,” akunya.

Penataan Pantai Amal yang sudah mulai berjalan tersebut tentunya bakal dinantikan penyelsaiannya. Meski memakan waktu yang lama, tentunya ini menjadi kabar baik bagi seluruh warga Tarakan maupun warga Kaltara. Diharpakn juga, pengembangan tempat wisata terus ditingkatkan mengingat sektor wisata mampu menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tidak berkelnajutan untuk Kota Tarakan dan Kaltara. (kik/arz)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *