Dinkes Kaltara Lakukan Simulasi dan Siapkan Tenaga Medis Khusus Penanganan Coronavirus

TARAKAN – Mengantisipasi sekaligus bersiaga akan wabah virus Corona dari China, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar simulasi penanganan virus corona di Tarakan, khususnya di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Ilyas Tarakan belum lama ini. Simulasi ini sebagai  langkah antisipasi dan siap siaga bila ada masyarakat yang tertular untuk ditangani.

Kepala Dinkes Kaltara, Usman, SKM, M.Kes, menuturkan, pemerintah Kaltara telah menyiapkan ruang isolasi sekaligus tenaga medis khusus untuk antisipasi wabah virus atau penyakit. “Di rumah sakit provinsi sudah siap 4 kamar khusus isolasi, selain itu 2 kamar di Nunukan, dan 2 kamar di Malinau,” ungkap Usman kepada Benuanta.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1280 votes

Usman menerangkan, Kaltara sudah siap untuk upaya mengisolasi pengidap virus tersebut, Satuan Petugas (Satgas) dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan lintas sektor akan bersinergi.

Baca Juga :  Kecelakaan Kerja, Diduga Seorang TKA Tertimpa Besi Baja

Terpisah, Kepala RSAL Ilyas Tarakan, dr. Imam Syuhada menjelaskan, simulasi diadakan untuk menghadapi Pneumonia Wuhan/Novel Coronavirus-2019 sebagai bentuk pencegahan dan siap siaga dalam penanganan virus corona. Bahkan, RSAL menyiapkan tim medis khusus cepat tanggap.

Dalam simulasi, agar terjauhi dari infeksi, tim medis menggenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap berupa sarung tangan, masker, hingga baju pelindung anti virus.

Sesuai dengan arahan Dinas Kesehatan Kaltara, tim medis RSAL akan digunakan sebagai penanganan awal atau pertolongan pertama bagi pasien yang diduga terinfeksi virus tersebut. “Seluruh rumah sakit dan pusat kesehatan lainnya diarahkan untuk melakukan penanganan awal, setelah itu segera menyerahkannya ke ruang isolasi di RSUD Tarakan,” tambahnya.

Baca Juga :  Potongan Jam Kerja ASN, Pj Wali Kota Harap Tak Kurangi Kualitas Pelayanan

“Selain mengadakan simulasi kesiapsiagaan, tim medis RSAL juga akan berkoordinasi dengan satuan kesehatan lainnya untuk pencegahan corona di posko gabungan pelabuhan dan bandara,” tuturnya.

Sementara itu, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara, Cendera Pertiwi menyebut hingga saat ini belum ada suspect virus Corona di Tarakan. “Belum ada sama sekali, intinya pintu kedatangan internasional semuanya diawasi. Bukan hanya dari China sebenarnya, rilis dari Kementrian itu kita waspadai semua negara-negara yang ada positif kasus Corona,” ujar Cendera Pertiwi.

“Memang hasil rapat kita 28 Januari kemarin, bersama lintas sektor kesehatan. Siap siaganya tetap dipantau, karena kita mengikuti surat edarakan Kementrian Kesehatan jadi kewaspadaan leadernya tetap di Kementrian Kesehatan,” sambungnya.

Baca Juga :  Ops Keselamatan Kayan Selesai, Satlantas Polres Tarakan Catat 74 Pelanggaran 

Ia menjelaskan, untuk kewaspadaan khusus untuk di pintu masuk dan keluar Bandara memang menjadi tugas kantor Kesehatan Pelabuhan juga. “Laporan ada, setiap hari dari kantor Kesehatan Pelabuhan ke hotline resmi Kementrian Kesehatan,” jelasnya.

Namun, ia juga menyebut pelaporan kasus besar tak hanya dari virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok tersebut. “Kementrian Kesehatan, bukan cuma saat merebak virus Corona ya. Tiap hari, kalau ada kasus harus dilaporkan ya, untuk kasus-kasus yang sifatnya mewabah ya. Tetapi mungkin pas Corona, pengawasanya lebih diperketat lagi. Apa lagi di Tarakan ini salah satu rilis dari Kementrian Kesehatan harus memperketat pengawasan pintu masuk di wilayah,” tutupnya. (arz/maw/ygi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *