Walikota Pesan Usulan Pembangunan Sesuai Kebutuhan

dr. Khairul Hadiri Musrenbang Kelurahan Selumit

TARAKAN – Menghadiri Musrenbang tingkat Kelurahan Selumit, Walikota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes meminta pihak kelurahan hingga RT setempat menyesuaikan kebutuhan prioritas di wilayah tersebut.

“Memang harus disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya jika keperluannya membangun jembatan, yang diajukan itu berupa jembatanisasi, bukan semenisasi,” ujar dr Khairul, M.Kes kepada benuanta.co.id, Selasa (4/2/2020).

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1997 votes

“Perbaikan jalan, drainase dan lampu lingkungan, karena itu yang selalu dibutuhkan oleh RT. Kita fokuskan 3 dulu karena anggaranya juga tidak banyak antara 50 sampai 200 juta, ditambah dengan kelurahan juga kalau tidak salah Rp 350 juta,” sambungnya.

Tahun ini, kata orang nomor satu di Tarakan ini, hanya ada Rp 44 milliar yang akan diberikan sebagai dana RT. Sedangkan besaran dana setiap RT tergantung kebutuhan dan masalah di wilayah tersebut, yang berkisar antara Rp 50 samapai Rp 100 juta.

“Harapan saya setiap tahun ada perbaikan. Tapi kalau misalnya tahun depan tidak membutuhkan perbaikan jalan tapi membutuhkan posyandu, silahkan nanti dibangun posyandu. Tapi jangan ketika ada uang untuk posyandu, lalu tanyakan ke kita mau bangun tanahnya di mana pak. Posyandu itu kan punya masyarakat, yang menyediakan lahan juga masyarakat sekitar,” jelasnya.

Di tempat sama, Lurah Selumit, Mashuri mengatakan, dana RT di Selumit tahun 2020 yang dikelola Dinas Perumahan dan Permukiman sebesar Rp 800 juta. Itu akan dibagikan kepada 16 RT di wilayah tersebut. “Per RT mendapat alokasi dana Rp 50 juta dari kegiatan yang dilaksanakan, 13 kegiatan semenisasi, 3 kegiatan perbaikan drainase,” terangnya.

“Selain itu ada Anggaran Dana Kelurahan ADK Kelurahan Selumit tahun 2020 sebesar Rp 350 juta, yang terdiri atas kegiatan pembangunan sarana prasarana Rp 245 juta, dan kegiatan pemberdayaan masyarakat senilai Rp 105 juta,” tuturnya.

Selain itu, kegiatan pemberdayaan masyarakat juga terdiri dari 8 program. Di antaranya terdiri pelatihan kewirausahaan, pelatihan menjahit, pelatihan membuat hantaran pengantin, pelatihan pengolahan perikanan, penyuluhan narkoba yang setiap tahun dilakukan, penyuluhan PHBS.

“Ada juga pemberian makanan tambahan pada posyandu balita dan posyandu lansia, dan terakhir itu kursus seni budaya tarian adat Tidung,” tutupnya.(*)

 

Reporter : Yogi Wibawa

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *