Budaya Baca Anak SD Rendah, Ini Strategi Disdik KTT

TANA TIDUNG – Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung (KTT) bersama Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (Inovasi) merancang desain peningkatan mutu pendidikan dasar untuk siswa SD di KTT.

Dinas Pendidikan (Disdik) KTT meminta bantuan Inovasi untuk merancang desain dan mengimplementasikan literasi kelas awal yang sebelumnya sudah dilakukan di Kabupaten Bulungan dan Malinau.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2126 votes

Disampaikan Provincial Communications Officer Kalimantan Utara, Erix Hutasoit, karena tingginya komitmen Pemda dan Disdik KTT untuk melakukan perubahan, maka Inovasi hadir untuk memberikan bantuan.

Baca Juga :  Tancap Gas! Kawan Ibrahim Ali Kembalikan Formulir Pendaftaran ke Golkar dan Hanura

“Karena semangat Pemda dan Disdik KTT yang tinggi untuk melakukan perubahan, kita datang untuk memberikan bantuan bimbingan teknis bagaimana mana merancang dan implementasinya,” ungkap Erix.

Dari rancangan tersebut ada tiga strategi yang akan digunakan. Yaitu pelatihan guru, peningkatan budaya baca, dan membantu anak-anak yang lambat membaca menjadi cepat membaca.

“Jadi ini yang dilakukan agar anak-anak itu sebelum kelas 3 sudah bisa membaca. Literasi kelas awal ini adalah masalah serius yang harus diselesaikan, bagaimana kualitas tamatan di SMP dan SMA semua berawal dari literasi kelas awal,” jelas Erix.

Baca Juga :  Tancap Gas! Kawan Ibrahim Ali Kembalikan Formulir Pendaftaran ke Golkar dan Hanura

Salah satu strategi khusus yang dirancang oleh Disdik dan Inovasi adalah ketersediaan buku yang sesuai dengan kelas awal dan mudah untuk diakses. Juga untuk meningkatkan budaya baca anak tidak harus menggunakan buku pelajaran.

“Tantangan kita itu dinsekolah-sekolah jarang sekali buku-buku yang sesuai, ciri buku untuk kelas awal itu bergambar, menceritakan kehidupan sehari-hari dan teksnya pendek. Dan juga bisa dimulai dengan buku-buku komik, karena minat adalah kunci,” jelasnya.

Terakhir, Erix bepesan kepada seluruh lapisan masyarakat betapa pentingnya literasi, apalagi di era globalisasi seperti ini.

Baca Juga :  Tancap Gas! Kawan Ibrahim Ali Kembalikan Formulir Pendaftaran ke Golkar dan Hanura

“Program ini tidak akan berhasil jika hanya pemerintah dan dinas-dinas saja yang menjalankan, tapi akan berhasil jika seluruh lapisan masyarakat juga berperan aktif untuk membantu anak-anak untuk memiliki minat baca, apalagi orang tua. Juga kita sekarang hidup di abad 21, di mana zamannya informasi. Definisi literasi itu keterampilan mencari, memahami dan menggunakan informasi secara cerdas, jadi anak-anak milenial sekarang akan jadi orang yang unggul dan berhasil jika menjadi orang yang literat, yaitu yang punya keterampilan literasi.” Tutup Erix.(*)

 

Reporter: Herdiyanto Aldino Bachri

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *