Dekat dengan Almarhum, Wakapolda Kaltara Ikut Angkat Keranda Jenazah

Sosok Djoko Mulyono Di Mata Wakapolda : Selalu Salat Berjamaah Meski Sakit

Wakapolda Kaltara, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Drs. Zainal A. Paliwang SH M.Hum masih belum bisa melupakan sosok almarhum Djoko Mulyono. Pria yang menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Daerah Soemarno Sosroatmojo, Kabupaten Bulungan itu sudah dikenal baik oleh perwira menengah ini. Berikut penuturannya kepada benuanta.co.id.

PRIA yang akrab disapa Zainal ini langsung tersentak kaget saat mendengar kabar bahwa Djoko Mulyono telah tiada. Sosok pria yang dikenal sering salat berjamaah di masjid itu pun langsung menembus pikiran Zainal. Di rumah Allah lah tempat mereka biasa ngobrol dan diskusi saat di saat waktu salat tiba.

Baca Juga :  Realisasi Investasi 2024 di Bulungan Lampaui Target, Capai Rp 13,5 Triliun

Disampaikan Zainal, dirinya biasa bertemu dan bergurau dengan Djoko Mulyono di Masjid Nur Aryaguna Polda Kaltara. Sosoknya yang sederhana dan rajin menjalankan ibadah salat berjemaah di masjid, membuatnya tak bisa melupakan Djoko.

hanya di masjid di Polda, kadang juga ketemu di Masjid Raya (Bulungan, Red.) dan masjid lainnya,” tutur orang nomor dua di Polda Kaltara ini memulai bercerita kepada benuanta.co.id.

Djoko Mulyono memang sudah berusia sekitar 60-an tahun. Di sisa usia itu, memang digunakan untuk beribadah. Selain itu, Djoko Mulyono juga sudah mulai sakit-sakitan. Namun hal itu tidak mengurungkan niatnya untuk berdiam diri.

Baca Juga :  Bupati Syarwani Tetap Anggarkan Insentif Guru Paud hingga SMP, Rp 900 Ribu per Bulan

“Meski sakit, beliau tetap melangkahkan kaki untuk pergi ke masjid dan salat berjamaah. Saya salut dengan beliau,” terang pria dengan tiga melati emas di pundak ini mulai mengenang.

Selama ini, Djoko Mulyono mendiami perumahan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulungan. Djoko berasal dari Lamongan, Provinsi Jawa Timur.

Djoko Mulyono menghembuskan napas terakhirnya saat dirawat di Rumah Sakit Daerah Soemarno Sosroatmojo, Kabupaten Bulungan. Djoko Mulyono sempat dirawat sehari di ruang ICU, sebelum akhirnya menghadap Yang Maha Kuasa, Kamis 21 November 2019.

Jenazah almarhum pun kemudian dimandikan dan dikafani sebelum dikirim ke kampung halamannya. Siang itu juga, jenazah diterbangkan menggunakan maskapai Lion Air, setelah diseberangkan lebih dulu lewat speedboat ke Tarakan.

Baca Juga :  DPRD Berikan Rekomendasi Hasil LKPj Bupati Bulungan, Ini Poinnya

Tak sedikit yang ikut mengantarkan jenazah menuju pelabuhan speedbat Tanjung Selor. Bahkan Zainal ikut mengantar jenazah menggunakan mobil ambulans sampai ke pelabuhan sebelum diantar ke Tarakan menggunakan speedboat.

Bahkan sampai di pelabuhan, Zainal Paliwang ikut mengangkat jenazah saat dibawa menggunakan keranda bersama masyarakat naik ke speedboat. Tampak pula Kabid Humas Polda Kaltara, AKBP Berliando ikut membantu.

“Sopir ambulan itu kaget, katanya baru pertama ini ada pejabat ikut naik di mobil ambulans ngantar jenazah,” katanya.(*)

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *