Bupati Instruksikan RSUD Nunukan Merawat Bayi Fardhan yang Derita Gizi Buruk

NUNUKAN –  Pemerintah Kabupaten Nunukan mengunjungi kediaman Andi Muhammad Fardhan, bayi berusia 11 bulan yang mengidap penyakit langka di Sei Bolong, Nunukan, Senin 25 November 2019.

Dalam kunjungan itu, Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid memberikan bantuan kepada Fardhan dan menginstruksikan segera ditangani dengan cepat. Fardhan diduga mengalami kekurangan gizi.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1590 votes

Dalam kunjungan tersebut, Manajer RSUD Nunukan dr. Dulman L M.Kes.Sp.Og mengatakan, berdasarkan laporan Bupati Nunukan Laura Hafid, ada bayi yang perlu diberikan pertolongan. Dirinya ditelepon Bupati agar segera menangani. Jangan sampai ada anak bangsa menderita tanpa ada pertolongan.

Baca Juga :  Pemda Nunukan Paparkan Realisasi Capaian Kinerja IKU ke DPRD

“Keberadaan kami ini atas perintah Bupati, bayi Fardhan menderita gizi buruk. Dengan usia 11 bulan itu seharusnya ia sudah bisa berjalan. Di lain pihak, Fardhan menurut ibunya belum bisa melihat. Tugas kami membawa bayi ke rumah sakit untuk dirawat,” kata dr. Dulman kepada benuanta.co.id, Senin (25/11/2019).

Biaya perawatan akan ditanggung oleh Pemkab Nunukan. Diakui ibu kandung Fardhan, yakni Marlisa, dirinya selama hamil biasa mengonsumsi makanan yang kurang gizi. Atau makanan seadanya saja.

Baca Juga :  Bupati Laura Smpaikan LKPj Anggaran 2023 ke DPRD Nunukan

Di 1000 hari pertama kelahiran, gizi ibu dan bayi harus diperhatikan. Jika tidak bayi akan mengalami stunting. Stunting akan merusak otak dan sebagainya. “Untungnya bayi ini belum berusia dua tahun, masih ada waktu satu tahun untuk memperbaiki dampak dari kekurangan gizi tersebut,” jelasnya

“Kita bawa ke rumah sakit hari ini, dan akan ditangani langsung oleh dokter anak, dan mata,” ujar dr. Dulman.

Baca Juga :  Bupati Laura Smpaikan LKPj Anggaran 2023 ke DPRD Nunukan

Bayi Fardhan akan ditangani oleh beberapa tenaga medis yang nantinya akan dibentuk. Baik dari dokter anak sebagai ketua tim yang nantinya mengomunikasikan dengan dokter yang ada di tim. Seperti dokter mata dan dokter lainnya. (*)

 

Reporter: Darmawan
Editor : M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *