Tumbuhkan Minat Bakat Kesenian dan Budaya Pelajar Melalui GSMS

TARAKAN – Kegiatan pementasan seni dan pameran hasil pembelajaran Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) gagasan Dinas pendidikan dan Kebudayaan (DisdikBud) Kota Tarakan yang berlangsung di Baloy Adat Tidung dan Budaya, Jalan Sei Sesayap, Rabu (20/11/2019) pagi tadi.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tarakan, Tajuddin Tuwo menyampaikan, tujuan dari penyelenggaraan kegiatan ini di antaranya untuk menumbuhkan minat dan bakat peserta didik di bidang seni budaya, membentuk karakter dan membangun sikap kreatif, inovatif dari para peserta didik dalam rangka meningkatkan sekolah berbudaya.

“Kegiatan ini merupakan agenda tahunan dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia, dan mungkin di tahun 2020 akan ada lagi lanjutan dari kegiatan ini,” ujarnya.

Sehingga ia berharap kepada seluruh tenaga pendidik yang ada di sekolah, agar tetap melaksanakan pembinaan-pembinaan tentang kesenian dan budaya kepada para peserta didik.

Baca Juga :  DKP Kaltara Tes Kandungan Formalin pada Ikan di Tiga Pasar Tradisional Tarakan

Sementara itu, Walikota Tarakan, dr. H. Khairul M.Kes menjelaskan, untuk melakukan pendidikan budi pekerti dalam rangka mengasah kehidupan sosial dan emosional para siswa dinilai masih kurang.

Di mana jam pelajaran mengenai seni dan budaya serta jumlah guru untuk bidang tersebut jumlahnya masih sangat terbatas. “Total guru seni dan budaya yang ada di Kota Tarakan hanya ada sekitar 20, sementara sekolah kita ini kan cukup banyak,” jelas dr. Khairul kepada awak media.

Baca Juga :  Buka Bersama, Pj. Wali Kota dan Gubernur Bagikan Bantuan Beras ke Petugas Kebersihan

Sehingga dengan adanya program seniman masuk sekolah ini, bisa diharapkan membantu kekurangan guru seni dan budaya untuk dapat membimbing serta mengembangkan minat dan bakat dari para peserta didik di bidang kesenian.

“Kita berharap keseimbangan perkembangan otak kiri dan kanan anak-anak ini bisa seimbang, agar kita tidak melahirkan manusia-manusia robot yang cerdas tetapi miskin akan aspek sosial dan emosional,” pungkasnya. (*)

 

Reporter : Rachman

Editor : M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *