TANJUNG SELOR – Kabupaten Bulungan dan sekitarnya belum pernah ada catatan terjadi adanya tsunami, namun potensinya ada. Salah satu penyebabnya adalah gempa, dan di Kaltara sendiri untuk gempa pernah terjadi di Tarakan. Beda dengan lokasi yang dilalui oleh cincin api yang potensinya besar seperti Pulau Jawa, Maluku dan Sumatera.
“Dalam sejarah Tarakan memang sudah pernah terjadi gempa yang cukup besar,” ucap Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Tanjung Harapan, Muhammad Sulam Khilmi kepada benuanta.co.id, kemarin.
Kata dia, semua wilayah berpotensi, terutama wilayah pesisir pantai perlu diwaspadai, seperti pantai di Kecamatan Tanjung Palas Timur. Karena berhadapan langsung dengan laut lepas, jika terjadi gempa besar dengan episentrum berada di dasar laut. Maka sangat berpotensi terjadinya tsunami. Apalagi ada beberapa sesar yang melalui Kaltara.
“Untuk itu wilayah pesisir harus ada dibuatkan jalur evakuasi. Bencana ini memang tidak bisa dihindari, tapi kita bisa menyiapkan proses mitigasi. Sehingga bisa meminimalisir dampak dari bencana itu sendiri,” sambungnya.
Dia menuturkan, ada beberapa sesar yang dekat dengan Kaltara, seperti Sesar Maratua dan Sesar Tanjung Mangkalihat. Serta sesar yang berada di wilayah Sampurna Malaysia.
“Gempa itu berulang, karena patahannya terus menekan melepaskan energi suatu saat,” bebernya.
Pantauan media ini Desa Tanah Kuning, Kecamatan Tanjung Palas Timur, telah dibuatkan beberapa jalur evakuasi. Karena desa ini berhadapan langsung dengan laut lepas.
“Ya di sana memang sudah ada beberapa jalur, karena di sana sering terjadi air pasang dari laut,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bulungan Fatokah.
Tak hanya Desa Tanah Kuning, jalur evakuasi ini juga ada di Desa Mangkupadi dan sekitarnya. Terutama untuk wilayah pengembangan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI). (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor : M. Yanudin