Bupati Laura : Butuh Percepatan Pencegahan Stunting

Turunkan Angka Stunting Lewat Sosialisasi Pendidikan 1.000 HPK

NUNUKAN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan mengadakan sosialisasi pendidikan keluarga pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dalam rangka penurunan angka stunting (tubuh pendek atau kerdil), yang dibuka secara resmi oleh Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid di Paras Perbatasan, Selasa 19 November 2019, sekitar pukul 08.00 Wita.

Sebagaimana telah diamanatkan Presiden dalam pelantikan kabinet Indonesia Maju 2019 – 1024, perhatian pemerintah kurun waktu lima tahun mendatang diprioritaskan pada pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1567 votes

Ada beberapa isu kesehatan utama yang harus diselesaikan terkait membangun SDM yang berkualitas, salah satunya adalah stunting. Hal ini akan menjadi fokus perhatian bersama untuk dapat segera diupayakan solusinya.

Baca Juga :  Pemda Nunukan Paparkan Realisasi Capaian Kinerja IKU ke DPRD

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama, akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dimulai dari janin dalam kandungan dan baru akan terlihat ketika anak berusia sekitar dua tahun (sumber: Wikipedia 2017).

Angka anak yang mengalami stunting di Indonesia masih cukup tinggi berdasarkan riset kesehatan pada tahun 2013. Yakni 37,2 persen anak di Indonesia mengalami stunting.

Baca Juga :  Bupati Laura Smpaikan LKPj Anggaran 2023 ke DPRD Nunukan

Dikatakan Bupati Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid dalam sambutannya, Dinas Kesehatan Nunukan juga telah melakukan pemantauan status gizi bayi dan balita menggunakan EPPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat). Dengan jumlah balita diukur sebanyak 13808 anak, didapatkan prevalensi stunting sebesar 28,58 persen.

“Kondisi ini menuntut perhatian serta kerja keras kita semua untuk segera melakukan berbagai langkah. Salah satunya adalah percepatan dan pencegahan stunting dan upaya-upaya peningkatan gizi terhadap ibu dan anak di Kabupaten Nunukan,” kata Laura, Selasa (19/11/2019).

Baca Juga :  Pemda Nunukan Paparkan Realisasi Capaian Kinerja IKU ke DPRD

Lanjut Laura, berbagai upaya sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan, baik itu preventif dan persuasif, serta sosialisasi dalam rangka pencegahan stunting.

“Stunting ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, masyarakat juga harus saling bantu membantu dalam mengupayakan penurunan angka stunting ini. Karena tanpa kerja sama masyarakat, maka pemerintah juga tidak dapat bekerja secara maksimal. Mari kita bangun komounikasi dan kerja sama dalam memecah persoalan stunting,” imbuhnya. (*)

 

Reporter: Darmawan
Editor : M. Yanudin

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *