NUNUKAN – Pemerintah Kabupaten Nunukan berkomitmen mendorong pengembangan industri rumput laut di Kabupaten Nunukan, yang berdaya saing dan berkelanjutan. Ini guna meningkatkan ekonomi di masyarakat pesisir, wilayah perbatasan, dan daerah tertinggal.
Budidaya rumput laut ini memiliki nilai tinggi yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir, pulau kecil, pinggiran dan perbatasan. Apalagi sekitar 32 persen penduduk miskin Indonesia berada di kawasan ini.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Robby N. Serang SH mengatakan, untuk menunjang produksi hasil rumput laut di Nunukan. Pemerintah pun mendatangkan mesin produksi rumput laut yang saat ini telah sampai di Nunukan. Menurutnya ini merupakan salah satu berkah yang harus disyukuri.
“Untuk sementara mesin pabrik rumput laut ini akan disimpan di gudang di Jalan Lingkar, sambil menunggu kesiapan pembangunan industrinya,” kata Robby kepada Koran Benuanta, Rabu (30/10/2019).
Diakuinya, memang ada beberapa kendala dalam pembangunan pabrik pengolahan rumput laut ini. Namun akan dituntaskan melalui rapat untuk mencari titik temu. Sehingga pabrik ini nanti dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya, karena ini adalah program jangka panjang.
Dengan adanya pabrik ini, Nunukan tidak lagi akan mengirim hasil rumput laut ke Surabaya atau ke wilayah lain. Karena mesin produksi sudah ada. Bahkan daerah lain nanti justru akan mengirim rumput lautnya ke Nunukan.
“Pabrik ini jika beroperasi nantinya akan bisa menghasilkan dalam satu hari mencapai 100 ton. Ini tahapan awal. Mesin ini dikirim dari China,” jelasnya.
Sementara itu, Habir, pengusaha rumput laut di Nunukan mengatakan, dengan adanya pabrik rumput laut ini, menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Kabupaten Nunukan. “Untuk menjalankan mesin rumput laut ini harus lebih dulu orang dari China, setelah itu ilmunya bisa ditularkan ke masyarakat yang ada,” jelasnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor : M. Yanudin