Tekan Penyakit TBC, Gencar Lakukan Sosialisasi

Bupati : Kuncinya Pola Hidup Sehat

NUNUKAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nunukan gencar melakukan sosialisasi Imunisasi Bacille Calmette-Guerin (BCG). Hal itu tak lain untuk menekan tingginya penyakit Tuberkulosis (TBC) pada anak di Nunukan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Nunukan, Sabaruddin mengatakan, pihaknya ditarget harus menemukan kasus TBC sebanyak 800 kasus. Hal itu telah disampaikan oleh pemerintah pusat, beberapa waktu lalu.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2004 votes

“Di Kabupaten Nunukan sendiri baru kita temukan 400 kasus dari Januari hingga September 2019. Belum ada peningkatan kasus. Jika kita tidak temukan berarti kita biarkan transmisi penularan di luar,” kata Sabaruddin kepada benuanta, Rabu 9 Oktober 2019.

Baca Juga :  ASN Nunukan Diimbau Tidak Menambah Libur Lebaran

Penyakit TBC di Kabupaten Nunukan ada yang baru ditemukan. Penyakit TBC ada yang biasa dan ada yang resistan obat (TBC RO). TBC RO jika dalam pengobatan biasa tidak lagi ampuh sehingga harus menjalani pengobatan tingkat lebih serius lagi. “Dari target yang diminta, kita itu masih jauh sekitar 50 persen,” jelasnya.

Baca Juga :  ASN Nunukan Diimbau Tidak Menambah Libur Lebaran

Target yang diberikan pemerintah pusat tersebut, menurut dia, merupakan salah satu motivasi agar pencegahan TBC di Kabupaten Nunukan bisa dilakukan dengan cepat. Begitu juga dengan tahap pengobatannya, yang diharapkan bisa berjalan baik seperti yang diinginkan.

Sabaruddin juga mengajak masyarakat Kabupaten Nunukan untuk segera tanggap dalam mengatasi TBC. Baik yang berkeluarga maupun belum, jika mengalami penyakit TBC harus segera melaporkan ke puskesmas agar diberikan pengobatan.

Baca Juga :  ASN Nunukan Diimbau Tidak Menambah Libur Lebaran

Mengenai hal ini, Bupati Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid menyampaikan Dinkes Nunukan harus menyosialisasikan program-program pemerintah hingga ke tingkat bawah, baik itu penyakit menular maupun tidak.

“Saya kira, kalau masyarakat kita mampu mengubah pola dari yang biasa saja hingga mengubah dalam pola hidup sehat, saya kira penyakit menular itu bisa kita tekan. Kuncinya pola hidup sehat,” imbuhnya. (*)

 

Reporter: Darmawan

Editor : Nicky Saputra

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *