TANJUNG SELOR – Salah satu sekolah dasar yang kondisinya memperihatinkan di wilayah Penisir Desa Pejalin, Kecamatan Tanjung Palas mendapatkan perhatian dari Kejaksaan Negeri Bulungan. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Bulungan, Erich Folanda.
“Kita melihat masih banyaknya sekolah yang butuh perhatian. Terutama untuk fasilitas penunjang pendidikannya,” ucapnya kepada benuanta.co.id, Selasa 17 September 2019.
Dirinya memilih SD Negeri 016 Tanjung Palas, selain terpencil di satuan pendidikan itupun jumlah muridnya sangat terbatas. Dia melihat sentuhan dari pihak terkait belum begitu terasa di sekolah tersebut.
“Saya ingin semua pihak tergerak membantu sekolah yang jauh dari kata layak. Makanya saya berikan peralatan olahraga berupa bola kaki dan voli. Ada juga tas sekolah, biar mereka semangat lagi bersekolah,” jelasnya.
Kegiatan pemberian bantuan itu murni dari dirinya pribadi. Ia menginginkan jika Jaksa juga ingin menjadi bagian dari masyarakat. Tak hanya tugas menyelesaikan hukum, tapi juga adanya hubungan dengan masyarakat.
“Untuk itu saya inginkan SD yang jauh dari jangkauan, itu setara dengan sekolah-sekolah yang mapan. Seperti yang ada di Ibukota Kaltara,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu guru SDN 015 Tanjung Palas, Siti menuturkan jika sekolahnya memang sangat terbatas. Masih jauh dari kata layak, apalagi untuk zonasi di daerah itu tak bisa diberlakukan. Karena penjaringan anak di sekitar sekolah itu minim. Selain itu jumlah penduduk di wilayah itu sangat sedikit, sudah banyak pergi meninggalkan Penisir. “Jumlah muridnya hanya 14 orang saja mulai dari kelas 1 hingga kelas 6,” sebutnya.
Dia menuturkan untuk murid Kelas satu hanya dua siswa saja, Kelas II dua siswa, Kelas III ada empat siswa, Kelas IV tiga siswa, Kelas V dua siswa dan Kelas VI dua siswa. Yang diajari oleh 9 tenaga pengajar, 3 guru honor dan 6 PNS. “Yang bersekolah ini adalah anak yang bermukim di Penisir ini,” tutupnya. (*)
Reporter : Heri Muliadi
Editor : Nicky Saputra