Macet, Penyakit Lama Kota Tarakan yang Belum Sembuh

Kendaraan Meningkat, Lahan Parkir Kurang, Aturan Masih Lemah

 TARAKAN – Bukti kajian yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya, Malang soal kemacetan di Kota Tarakan beberapa tahun silam mulai terlihat. Dalam kajian tersebut, dipaparkan bahwa sejak tahun 2011 hingga tahun 2015, jumlah kendaraan di Kota Tarakan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Peningkatan jumlah kendaraan ini ternyata tak diikuti oleh peningkatan badan jalan dan ketersediaan lahan parkir. Karena itulah, sejumlah jalan di Kota Tarakan diyakini macet total pada tahun 2018 hingga 2019.

Dari pantauan benuanta.co.id, jalan yang sering macet pada jam-jam tertentu adalah Jalan Yos Sudarso, dua titik di Jalan RE Martadinata, Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Sei Sesayap (depan SDIT Ulul Albab, Tarakan. Kemacetan ini bisa dilihat saat jadwal masuk dan pulang sekolah, jam kerja dan pulang kerja.

Ditanya soal kemacetan yang sering terjadi, Wali Kota Tarakan dr Khairul MKes hanya mengarahkan agar masyarakat memanfaatkan transportasi massal seperti bus. Transportasi ini dinilai mampu menekan kemacetan.

Baca Juga :  Belasan Jukir Liar di Tarakan Diamankan Tim Saber Pungli

“Saya mengimbau dan mengajak masyarakat untuk menggunakan transportasi massal, seperti bus yang disiapkan oleh pemerintah maupun swasta,” ungkap Khairul.

Selain itu, kata dia, Pemkot Tarakan sedang berupaya menyelesaikan jalan alternatif (outer ring road) agar konsentrasi kendaraan tidak menumpuk di jalan-jalan tertentu. Upaya lain adalah membuat coastal ring road (jalan menyusuri pantai) untuk memecah arus lalu lintas dalam kota. Dua jalan alternatif ini, lanjut Khairul, harus pula didukung kantong parkir di sejumlah titik di pusat kota.

“Sedang diupayakan untuk membuat beberapa kantong parkir khususnya di daerah Yos Sudarso, Mulawarman dan Jenderal Sudirman. Mudah-mudahan di tahun 2020 bisa terwujud,” imbuh pria yang dilantik menjadi Wali Kota Tarakan Maret 2019 lalu.

Yang bikin pusing Pemkot Tarakan, kata Khairul, banyak bangunan pertokoan di Tarakan yang tidak memikirkan lahan parkir. Akibatnya, kendaraan menggunakan badan jalan untuk parkir. Menyikapi hal itu, Khairul memastikan, Pemkot Tarakan akan tegas dalam penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang disertai Amdal Lalu Lintas .

Baca Juga :  Ratusan Personel Kepolisian Siap Amankan Kampanye Akbar di Pilwali Tarakan

“Kedepan, sebelum penerbitan IMB, khususnya untuk bangunan kegiatan usaha harus disertai Amdal Lalu Lintas agar setiap bangunan yang berdiri sudah memperhatikan fasilitas parkir dan hal-hal lain  yang berkaitan dengan kelancaran lalu lintas di wilayah tersebut,” terang Khairul.

Lebih jauh dijelaskan Khairul, pihaknya sudah menyiapkan program jangka pendek dan jangka menengah untuk mengentas kemacetan lalu lintas. “Program jangka pendek, kita selalu tempatkan petugas Dishub (Dinas Perhubungan) dan juga ada petugas Sat Lantas Polres Tarakan, serta rekayasa lalu lintas. Jangka menengah, kita maksimalkan pelajar menggunakan bus sekolah dan BRT (Bus Rapit Transit), perbaikan jalan dan penambahan sarpras jalan dan rambu lalu lintas dan zebra cross untuk menghindari kecelakaan,” jelasnya.

Mantan Sekretaris Kota (Sekkot) Tarakan ini pun berharap, kemacetan dapat diatasi dengan hadirnya program Smart City yang dia akan jalankan. Mengurai kemacetan, kata Khairul, tidak hanya persoalan lahan parkir kurang dan meningkatnya jumlah kendaraan, tapi juga bagaimana Pemkot Tarakan dan Polres Tarakan mampu menjangkau area kemacetan dengan teknologi. Kemacetan juga biasanya terjadi karena ada kendaraan yang melanggar aturan.

Baca Juga :  Kasus Kejahatan di Perairan Tarakan Sepanjang Tahun 2024 Menurun

“Kita akan kerjasama dengan Polres Tarakan melalui tilang elektronik untuk mengurangi pelanggaran lalulintas, seperti parkir sembarangan, menerobos lampu merah dan lainnya. Termasuk juga untuk implementasi e-parking,” terangnya.

Program itu, kata dia, direncanakan berjalan tahun depan. “Karena menurut pengamatan kami, salah satu penyebab kemacetan karena ketidakpatuhan masyarakat terhadap rambu-rambu lalu lintas,” tandasnya. (raz)

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
{{ row.Answer_Title }} {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *