TARAKAN – Menteri Kominfo Rudiantara di tengah kunjungan kerja (Kunker) ke Krayan, Kabupaten Nunukan belum lama ini mengatakan kepada kepala adat agar selaku orang tua dapat memberikan pengawasan terhadap penggunaan internet bagi pelajar. Tak jarang ada yang salah menggunakan internet untuk hal-hal negatif.
“Internet ini bisa seperti pedang bermata dua, bisa menjadi alat yang bagus, seperti pisau dipakai meraut, dipakai memotong sayur untuk memasak tapi bisa juga untuk melukai orang. Ini juga demikian dengan internet,” ungkap Rudiantara.
Internet dalam melengkapi proses belajar mengajar akan disosialisasikan secara bertahap dalam pemanfaatannya bagi dunia pendidikan. “Jadi mungkin kita harus secara bertahap, pendidikannya, literasinya untuk menggunakan internet dengan baik dan benar. Kalau tidak, tidak ada batasannya,” jelasnya.
“Sedangkan anak didik kita yang menggunakan internet tanpa diajari terlebih dahulu, itu bisa nanti menggunakan hal-hal yang negatif,” sambungnya.
Rudiantara memberikan contoh di daerah-daerah lain di Indonesia yang mendapatkan jaringan 4G sudah berjalan dengan baik, akses internet mudah, wifi sudah gratis banyak di mana-mana, akibatnya orang juga dengan mudah memposting konten–konten negatif. Bisa berita bohong, bisa berita yang menghasut, bisa yang memprovokasi, bisa yang mengadu domba. Ini yang sebenarnya kita hadapi sekarang dengan saudara-saudara kita Papua.
“Barangkali tidak banyak di daerah ini, Krayan ini yang mempunyai akun media sosial, sehingga tidak memposting konten-konten yang negatif, tidak seperti daerah-daerah lain di Indonesia,” terangnya.
Menurutnya, di daerah perbatasan utara Indonesia seperti Krayan dan sekitarnya akan dilengkapi BTS sehingga dapat mengakses internet.
“Jadi kalau di sini ada berapa desa ya segitulah BTS-nya akan diadakan, jadi secara bertahap dan tidak ada sekolah yang tidak terhubung dengan internet, tidak ada puskesmas yang tidak terhubung dengan internet, untuk kita bisa melayani masyarakat Indonesia dengan lebih baik,” pungkasnya Menkominfo. (raz)