Undunsyah Usul Trayek Baru Damri Tujuan KTT-Malinau

TANJUNG SELOR – Bupati Tana Tidung, Undunsyah telah bersurat kepada Perusahaan Umum (Perum) Damri Cabang Tanjung Selor agar di daerahnya ditambahkan trayek. Pasalnya selama ini masih kesulitan untuk pelayanan pengangkutan, terutama rute Kabupaten Tana Tidung ke Kabupaten Malinau. Yang ada saat ini baru trayek Tanjung Selor dengan KTT.

“Untuk itu kita masih lakukan kajian untuk penambahan trayek ini,” ungkap General Manager Perum Damri Cabang Tanjung Selor, Tri Wijono Djati kepada benuanta.co.id.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1956 votes

Dia mengaku, trayek KTT Malinau sangat dibutuhkan masyarakat. Dari berbagai pertimbangan, salah satunya banyaknya masyarakat yang berdomisili di KTT mencari bahan pokok di Malinau.

Dikarenakan adanya perbedaan harga, sehingga dengan adanya jasa pengangkutan ini maka bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat. “Tapi kita masih melihat apakah diajukan APBD ataukah APBN,” bebernya.

Berbeda dengan trayek Tanjung Selor dengan Mangkupadi, transportasi antar kecamatan ini telah lama tak berjalan sejak November 2018 lalu. Sehingga pihaknya berharap untuk trayek ini agar beroperasi melakukan pelayanan kepada masyarakat.

“Kita berharap bisa membuka pelayanan lagi di sana, hanya saja terlebih dahulu melakukan survei pendahuluan,” jelasnya. Kata dia, harus ada survei ulang, baik untuk lokasinya maupun dokumennya. Setelah itu baru dilakukan tindak lanjut untuk melanjutkannya.

Dia mengakui dengan terhentinya trayek ini belum dapat menutup biaya operasional. Jika permintaan sudah bagus dan ada peningkatan penumpang di atas 60 persen, baru selanjutnya Damri memikirkan apakah siap untuk di komersialkan. “Karena bus yang melayani masih komersial, contohnya Malinau dulunya itu subsidi tapi sekarang sudah tidak lagi,” ucapnya.

Padahal minat untuk menggunakan armada Damri cukup bagus. Karena tidak mencapai 60 persen, maka itu pun belum bisa menutupi biaya operasional. Untuk itu pelayanan terhenti. Dirinya berharap trayek Tanjung Selor-Mangkupadi ada campur tangan pemerintah. “Ini terkait masalah anggaran,” pungkasnya. (dm/kal)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *